Cara kredit rumah lewat BPJS Ketenagakerjaan menjadi solusi menarik bagi pekerja formal yang ingin memiliki rumah impian. Program ini menawarkan kemudahan dan keuntungan finansial yang signifikan, membuka peluang kepemilikan rumah yang sebelumnya mungkin terasa sulit dijangkau. Dengan memanfaatkan program ini, Anda bisa mendapatkan akses ke suku bunga yang kompetitif dan proses pengajuan yang relatif lebih sederhana. Mari kita jelajahi lebih dalam bagaimana BPJS Ketenagakerjaan dapat membantu Anda mewujudkan mimpi memiliki rumah.
Artikel ini akan membahas secara lengkap persyaratan, prosedur, manfaat, dan berbagai jenis kredit rumah yang tersedia melalui BPJS Ketenagakerjaan. Anda akan mendapatkan panduan langkah demi langkah untuk mengajukan kredit, tips dan strategi untuk meningkatkan peluang persetujuan, serta perbandingan dengan skema kredit konvensional. Siapkan diri Anda untuk membuka pintu menuju rumah idaman dengan memanfaatkan program kredit rumah yang didukung oleh BPJS Ketenagakerjaan.
Persyaratan Umum Kredit Rumah Melalui BPJS Ketenagakerjaan: Cara Kredit Rumah Lewat Bpjs Ketenagakerjaan
Membeli rumah merupakan impian banyak orang, dan BPJS Ketenagakerjaan menawarkan peluang menarik untuk mewujudkannya melalui skema kredit pemilikan rumah (KPR). Namun, sebelum mengajukan, penting untuk memahami persyaratan umum yang berlaku agar proses pengajuan berjalan lancar. Ketahui persyaratannya agar Anda terhindar dari penolakan dan mempersiapkan diri dengan baik.
Persyaratan Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan
Program KPR melalui BPJS Ketenagakerjaan ditujukan bagi peserta aktif yang memenuhi kriteria tertentu. Bukan hanya sekadar terdaftar, namun masa kepesertaan dan iuran bulanan juga menjadi faktor penentu kelayakan. Semakin lama masa kepesertaan dan semakin besar iuran yang dibayarkan, umumnya akan semakin besar peluang mendapatkan persetujuan kredit.
- Status kepesertaan aktif dan terdaftar minimal 12 bulan.
- Besaran iuran bulanan minimal sesuai dengan ketentuan yang berlaku (informasi lebih detail bisa didapatkan di kantor cabang BPJS Ketenagakerjaan terdekat atau website resmi mereka).
- Riwayat pembayaran iuran yang konsisten dan lancar.
Dokumen yang Diperlukan
Proses pengajuan KPR membutuhkan berbagai dokumen pendukung untuk memverifikasi identitas, penghasilan, dan kemampuan finansial pemohon. Ketidaklengkapan dokumen dapat menyebabkan penundaan atau bahkan penolakan pengajuan.
Memanfaatkan BPJS Ketenagakerjaan untuk kredit rumah memang menarik, namun prosesnya tetap memerlukan pemahaman mendalam tentang KPR. Setelah memahami skema pembiayaan tersebut, langkah selanjutnya adalah mempelajari cara daftar KPR yang tepat, karena proses pengajuan KPR sangat krusial. Dengan memahami alur pendaftaran KPR, Anda bisa mempersiapkan dokumen yang dibutuhkan untuk mengajukan kredit rumah lewat BPJS Ketenagakerjaan dengan lebih efisien dan terarah.
Ketahui persyaratan dan pilihan bank yang tepat untuk memaksimalkan peluang persetujuan kredit rumah Anda melalui jalur ini.
Jenis Dokumen | Keterangan | Sumber Informasi | Catatan |
---|---|---|---|
KTP | Kartu Tanda Penduduk | Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil | Pastikan masih berlaku |
Kartu BPJS Ketenagakerjaan | Bukti kepesertaan aktif | BPJS Ketenagakerjaan | Periksa masa berlaku dan status aktif |
Slip Gaji/Surat Penghasilan | Bukti penghasilan tetap | Perusahaan/Sumber Penghasilan | Minimal 3 bulan terakhir |
Dokumen Rumah yang Akan Dibeli | Sertifikat tanah, IMB, dll | Notaris/Developer | Sesuai persyaratan bank |
Persyaratan Tambahan dari Bank/Lembaga Pembiayaan
Selain persyaratan umum dari BPJS Ketenagakerjaan, bank atau lembaga pembiayaan juga memiliki persyaratan tambahan yang perlu dipenuhi. Persyaratan ini dapat bervariasi tergantung kebijakan masing-masing institusi. Penting untuk menanyakan secara langsung kepada bank atau lembaga pembiayaan yang dipilih.
- Skor kredit yang baik.
- Rasio utang terhadap pendapatan (Debt to Income Ratio/DTI) yang sesuai dengan ketentuan bank.
- Agunan tambahan (jika diperlukan).
Contoh Kasus dan Solusinya
Misalnya, seorang peserta BPJS Ketenagakerjaan ditolak karena masa kepesertaannya kurang dari 12 bulan. Solusinya adalah dengan tetap aktif menjadi peserta dan menunggu hingga memenuhi persyaratan masa kepesertaan. Contoh lain, jika DTI terlalu tinggi, maka solusinya bisa dengan mengurangi pengeluaran atau mencari rumah dengan harga yang lebih terjangkau.
Prosedur Pengajuan Kredit Rumah Melalui BPJS Ketenagakerjaan
Mendapatkan rumah impian dengan bantuan BPJS Ketenagakerjaan kini semakin mudah. Program ini memberikan akses pembiayaan perumahan bagi peserta aktif yang memenuhi persyaratan. Proses pengajuannya, meskipun terkesan rumit, dapat disederhanakan dengan memahami langkah-langkahnya secara detail. Berikut uraian lengkap prosedur pengajuan kredit rumah melalui BPJS Ketenagakerjaan.
Langkah-Langkah Pengajuan Kredit Rumah Melalui BPJS Ketenagakerjaan
Proses pengajuan kredit rumah melalui BPJS Ketenagakerjaan melibatkan beberapa tahapan penting yang perlu diikuti dengan cermat. Ketepatan dalam melengkapi dokumen dan memenuhi persyaratan akan mempercepat proses persetujuan.
Memanfaatkan BPJS Ketenagakerjaan untuk kredit rumah memang menarik, namun prosesnya tetap memerlukan pemahaman menyeluruh tentang pengajuan KPR. Salah satu langkah krusial adalah memahami alur cara pengajuan KPR rumah secara umum. Setelah memahami proses pengajuan KPR, Anda bisa lebih siap dalam memanfaatkan fasilitas BPJS Ketenagakerjaan untuk mempermudah proses kredit rumah Anda. Dengan begitu, impian memiliki rumah idaman lewat jalur BPJS Ketenagakerjaan bisa terwujud.
Persiapkan dokumen-dokumen penting dan pahami persyaratannya agar pengajuan kredit Anda berjalan lancar.
- Tahap Persiapan: Pada tahap ini, pastikan Anda telah memenuhi persyaratan dasar, seperti menjadi peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan minimal 12 bulan, memiliki penghasilan tetap, dan memiliki agunan berupa rumah yang akan dibeli. Kumpulkan dokumen-dokumen penting seperti KTP, Kartu BPJS Ketenagakerjaan, slip gaji 3 bulan terakhir, dan surat keterangan kerja.
- Pengajuan ke Bank Kemitraan BPJS Ketenagakerjaan: Setelah mempersiapkan dokumen, ajukan permohonan kredit rumah ke bank-bank yang telah bekerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan. Daftar bank rekanan biasanya tersedia di website resmi BPJS Ketenagakerjaan. Serahkan semua dokumen yang dibutuhkan sesuai dengan persyaratan bank yang dipilih.
- Verifikasi dan Penilaian: Bank akan melakukan verifikasi data dan penilaian kelayakan kredit Anda. Proses ini meliputi pengecekan riwayat kredit, penghasilan, dan agunan yang diajukan. Proses ini bisa memakan waktu beberapa minggu hingga beberapa bulan tergantung pada kebijakan bank.
- Penandatanganan Perjanjian Kredit: Jika permohonan kredit Anda disetujui, Anda akan diminta untuk menandatangani perjanjian kredit dengan bank. Bacalah perjanjian kredit dengan teliti sebelum menandatanganinya. Pastikan Anda memahami semua ketentuan dan konsekuensi yang tercantum di dalamnya.
- Pencairan Dana: Setelah semua proses selesai, dana kredit rumah akan dicairkan oleh bank dan langsung ditransfer ke penjual rumah atau pengembang perumahan.
Perbedaan Prosedur Pengajuan Melalui Bank dan Lembaga Pembiayaan Lainnya
Meskipun prinsipnya sama, pengajuan kredit rumah melalui BPJS Ketenagakerjaan dengan jalur bank berbeda dengan jalur lembaga pembiayaan lainnya. Perbedaan utamanya terletak pada kemudahan akses dan persyaratan yang mungkin sedikit lebih fleksibel melalui program BPJS Ketenagakerjaan, terutama dalam hal suku bunga dan jangka waktu pembayaran yang ditawarkan. Namun, setiap bank dan lembaga pembiayaan memiliki kebijakan dan persyaratan yang berbeda-beda, sehingga penting untuk melakukan riset dan perbandingan sebelum mengajukan kredit.
Contoh Skenario Pengajuan Kredit Rumah
Bayangkan Budi, seorang peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan dengan masa kepesertaan lebih dari 2 tahun dan penghasilan tetap. Budi ingin membeli rumah seharga Rp 500 juta. Ia mempersiapkan semua dokumen yang dibutuhkan, seperti KTP, Kartu BPJS Ketenagakerjaan, slip gaji 3 bulan terakhir, dan surat keterangan kerja. Kemudian, Budi mengajukan kredit rumah ke Bank X, salah satu bank rekanan BPJS Ketenagakerjaan. Setelah melalui proses verifikasi dan penilaian, permohonan Budi disetujui. Budi menandatangani perjanjian kredit dan dana Rp 500 juta pun dicairkan untuk pembelian rumahnya.
Manfaat dan Keuntungan Menggunakan BPJS Ketenagakerjaan untuk Kredit Rumah
Memanfaatkan BPJS Ketenagakerjaan untuk pengajuan kredit rumah menawarkan berbagai keuntungan finansial yang signifikan. Skema ini memberikan akses lebih mudah dan terkadang lebih menguntungkan dibandingkan dengan jalur kredit konvensional. Artikel ini akan menguraikan secara detail manfaat dan keuntungan tersebut, disertai perbandingan yang jelas agar Anda dapat membuat keputusan yang tepat.
Keuntungan Finansial Menggunakan BPJS Ketenagakerjaan
Salah satu keuntungan utama adalah potensi suku bunga yang lebih rendah. Karena program ini didukung oleh pemerintah, beberapa lembaga keuangan menawarkan suku bunga yang lebih kompetitif untuk calon debitur yang menggunakan fasilitas BPJS Ketenagakerjaan. Selain itu, proses pengajuan kredit rumah seringkali lebih cepat dan efisien, karena persyaratan administrasi yang mungkin lebih sederhana. Hal ini juga dapat berujung pada penghematan waktu dan energi.
Memanfaatkan BPJS Ketenagakerjaan untuk kredit rumah memang memungkinkan, namun terkadang prosesnya rumit. Alternatif lain yang bisa dipertimbangkan adalah mengambil alih KPR existing, atau yang dikenal sebagai cara take over KPR. Metode ini bisa lebih efisien jika Anda menemukan properti yang sesuai dengan kebutuhan dan cicilan yang lebih ringan. Setelah memahami proses take over KPR , Anda bisa membandingkannya dengan kemudahan dan kendala mendapatkan kredit rumah melalui BPJS Ketenagakerjaan untuk menentukan pilihan terbaik sesuai kondisi finansial Anda.
Perbandingan Suku Bunga dan Biaya Kredit Rumah
Berikut perbandingan umum antara skema kredit rumah menggunakan BPJS Ketenagakerjaan dan skema konvensional. Perlu diingat bahwa angka-angka ini bersifat ilustrasi dan dapat bervariasi tergantung lembaga pemberi kredit dan kondisi masing-masing pemohon. Selalu periksa langsung ke lembaga terkait untuk informasi terkini.
Aspek | Skema BPJS Ketenagakerjaan | Skema Konvensional | Keterangan |
---|---|---|---|
Suku Bunga | 7.5% – 9% per tahun | 9% – 11% per tahun | Potensi suku bunga lebih rendah pada skema BPJS Ketenagakerjaan, namun hal ini tergantung pada kebijakan masing-masing bank. |
Biaya Administrasi | Relatif lebih rendah | Relatif lebih tinggi | Beberapa bank mungkin menawarkan pengurangan biaya administrasi untuk pengguna skema BPJS Ketenagakerjaan. |
Proses Pengajuan | Lebih cepat dan efisien | Lebih panjang dan kompleks | Persyaratan dokumen yang lebih sederhana dapat mempercepat proses persetujuan. |
Plafon Kredit | Tergantung pada besarnya saldo JHT dan kemampuan membayar | Tergantung pada penghasilan dan aset | Besaran plafon kredit akan disesuaikan dengan kemampuan pemohon dan kebijakan bank. |
Tips Memaksimalkan Manfaat BPJS Ketenagakerjaan untuk Kredit Rumah, Cara kredit rumah lewat bpjs ketenagakerjaan
Untuk memaksimalkan manfaat, pastikan Anda memiliki saldo Jaminan Hari Tua (JHT) yang cukup dan memenuhi persyaratan kredit yang ditetapkan oleh bank atau lembaga pembiayaan. Konsultasikan dengan petugas BPJS Ketenagakerjaan dan bank untuk memahami persyaratan dan prosedur yang berlaku. Lakukan riset dan bandingkan penawaran dari beberapa bank untuk mendapatkan suku bunga dan biaya yang paling menguntungkan. Persiapkan dokumen yang diperlukan dengan lengkap dan akurat untuk mempercepat proses pengajuan.
Jenis-jenis Kredit Rumah yang Tersedia Melalui BPJS Ketenagakerjaan
BPJS Ketenagakerjaan menawarkan beberapa skema pembiayaan perumahan yang dapat membantu para pekerja Indonesia memiliki rumah idaman. Program ini bertujuan untuk memudahkan akses kepemilikan rumah bagi peserta BPJS Ketenagakerjaan dengan berbagai pilihan yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan finansial masing-masing. Pemahaman mengenai jenis-jenis kredit yang tersedia sangat penting agar Anda dapat memilih skema yang paling tepat.
Memanfaatkan BPJS Ketenagakerjaan untuk kredit rumah memang menarik, memberikan peluang kepemilikan properti yang lebih mudah. Bayangkan, mendapatkan hunian impian seperti di apartemen center point , dengan skema pembiayaan yang lebih terjangkau. Setelah mengeksplorasi pilihan apartemen, langkah selanjutnya adalah memahami detail persyaratan dan proses pengajuan kredit rumah melalui BPJS Ketenagakerjaan agar pengajuan Anda berjalan lancar dan cepat.
Segera konsultasikan dengan bank terkait untuk mengetahui simulasi dan persyaratan yang dibutuhkan.
Berikut ini penjelasan detail mengenai beberapa jenis kredit rumah yang umumnya tersedia melalui program BPJS Ketenagakerjaan. Perlu diingat bahwa ketersediaan dan detail program dapat berubah, sehingga disarankan untuk selalu mengecek informasi terbaru langsung dari BPJS Ketenagakerjaan atau bank rekanan.
Memanfaatkan BPJS Ketenagakerjaan untuk kredit rumah memang memungkinkan, meskipun prosesnya mungkin tak semudah yang dibayangkan. Selain kredit rumah, Anda juga bisa mempertimbangkan opsi lain seperti pinjaman renovasi rumah BPJS jika membutuhkan dana untuk memperbarui hunian Anda. Dengan begitu, Anda bisa merenovasi rumah terlebih dahulu sebelum mengajukan kredit rumah secara penuh. Kembali ke topik utama, mengetahui seluk-beluk program kredit rumah lewat BPJS Ketenagakerjaan sangat krusial untuk keberhasilan pengajuan Anda.
Persiapkan dokumen dengan lengkap dan pahami persyaratannya agar proses berjalan lancar.
Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Subsidi BPJS Ketenagakerjaan
KPR subsidi merupakan jenis kredit rumah yang paling umum ditawarkan melalui program BPJS Ketenagakerjaan. Program ini biasanya menawarkan suku bunga yang lebih rendah dibandingkan dengan KPR konvensional, sehingga cicilan bulanan menjadi lebih ringan. Subsidi ini biasanya bersumber dari pemerintah atau kerjasama BPJS Ketenagakerjaan dengan bank rekanan.
Suku bunga: Contohnya, 5% fixed selama 5 tahun pertama, kemudian floating rate. Jangka waktu: Maksimal 20 tahun. Persyaratan: Menjadi peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan minimal 1 tahun, memiliki penghasilan tertentu, dan memenuhi persyaratan kredit bank rekanan. Ilustrasi: Dengan harga rumah Rp 200 juta, DP 10%, maka cicilan per bulan sekitar Rp 1.500.000 (estimasi, dapat bervariasi tergantung suku bunga dan jangka waktu).
KPR Non-Subsidi BPJS Ketenagakerjaan
KPR non-subsidi memberikan fleksibilitas yang lebih besar bagi peserta BPJS Ketenagakerjaan yang memiliki penghasilan lebih tinggi dan tidak memerlukan subsidi pemerintah. Suku bunga dan jangka waktu kredit bisa lebih beragam, tergantung pada kebijakan bank rekanan.
Suku bunga: Beragam, tergantung kebijakan bank rekanan dan profil pemohon. Jangka waktu: Beragam, mulai dari 5 hingga 20 tahun. Persyaratan: Menjadi peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan, memiliki penghasilan yang cukup, dan memenuhi persyaratan kredit bank rekanan. Ilustrasi: Dengan harga rumah Rp 500 juta, DP 20%, maka cicilan per bulan bisa berkisar antara Rp 3.000.000 – Rp 5.000.000 (estimasi, sangat bervariasi tergantung suku bunga, jangka waktu dan kebijakan bank).
Kredit Kepemilikan Rumah Melalui Fasilitas Jaminan BPJS Ketenagakerjaan
Beberapa bank rekanan BPJS Ketenagakerjaan juga mungkin menawarkan fasilitas jaminan kredit perumahan. Dalam skema ini, BPJS Ketenagakerjaan bertindak sebagai penjamin, sehingga mempermudah proses pengajuan kredit dan dapat meningkatkan peluang persetujuan kredit bagi peserta.
Persyaratan: Memenuhi persyaratan yang ditetapkan bank rekanan dan BPJS Ketenagakerjaan. Keunggulan: Meningkatkan peluang persetujuan kredit, terutama bagi peserta yang memiliki riwayat kredit yang kurang baik. Ilustrasi: Fasilitas ini bisa mengurangi persyaratan DP atau meningkatkan plafon kredit yang disetujui.
Perbandingan Jenis Kredit Rumah
Berikut perbandingan singkat ketiga jenis kredit rumah di atas:
Jenis Kredit | Suku Bunga | Jangka Waktu | Persyaratan |
---|---|---|---|
KPR Subsidi | Relatif Rendah | Maksimal 20 tahun | Penghasilan terbatas, persyaratan ketat |
KPR Non-Subsidi | Beragam, bisa lebih tinggi | Beragam | Lebih fleksibel |
Kredit dengan Jaminan BPJS | Beragam | Beragam | Lebih mudah akses, tapi terikat persyaratan bank |
Tips dan Strategi Mendapatkan Persetujuan Kredit Rumah Melalui BPJS Ketenagakerjaan
Mendapatkan persetujuan kredit rumah melalui BPJS Ketenagakerjaan membutuhkan persiapan matang. Program ini menawarkan peluang menarik, namun persaingan tetap ketat. Dengan strategi tepat dan persiapan yang menyeluruh, Anda dapat meningkatkan peluang keberhasilan. Berikut beberapa tips dan strategi yang dapat Anda terapkan.
Pentingnya Riwayat Kredit yang Baik
Riwayat kredit yang baik merupakan faktor kunci dalam pengajuan kredit rumah, termasuk melalui BPJS Ketenagakerjaan. Lembaga pemberi kredit akan menilai kemampuan Anda dalam mengelola keuangan dan membayar kewajiban secara tepat waktu. Riwayat kredit yang buruk, seperti tunggakan pembayaran kartu kredit atau cicilan lainnya, dapat mengurangi peluang persetujuan. Oleh karena itu, pastikan Anda selalu membayar tagihan tepat waktu dan menjaga rasio utang terhadap pendapatan (Debt to Income Ratio atau DTI) tetap rendah.
Persiapan Dokumen dan Persyaratan
Kelengkapan dokumen merupakan hal krusial. Ketidaklengkapan dokumen dapat menyebabkan penundaan atau bahkan penolakan pengajuan. Pastikan semua dokumen disiapkan dengan rapi dan akurat.
- Salinan KTP dan Kartu Keluarga
- Bukti kepemilikan BPJS Ketenagakerjaan (aktif dan minimal masa kepesertaan sesuai syarat)
- Slip gaji 3 bulan terakhir
- Surat keterangan penghasilan (jika bukan karyawan)
- Dokumen pendukung lainnya sesuai persyaratan lembaga pemberi kredit
Persiapan Finansial yang Matang
Persiapan finansial yang matang sangat penting. Anda perlu memastikan kemampuan finansial Anda mampu menanggung cicilan rumah jangka panjang. Lakukan simulasi cicilan dan pertimbangkan biaya-biaya lain seperti biaya administrasi, pajak, dan asuransi.
- Hitung kemampuan bayar cicilan bulanan dengan mempertimbangkan penghasilan dan pengeluaran lainnya.
- Sisihkan dana darurat untuk menghadapi situasi tak terduga.
- Pertimbangkan biaya-biaya tambahan seperti biaya proses KPR, asuransi, dan pajak properti.
- Konsultasikan dengan perencana keuangan untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas.
Mengatasi Penolakan Pengajuan Kredit Rumah
Penolakan pengajuan kredit rumah bisa terjadi karena berbagai faktor. Pahami penyebab penolakan dan perbaiki kekurangan tersebut sebelum mengajukan kembali. Jangan menyerah, cari tahu solusi terbaik dan perbaiki kekurangan yang ada.
- Tanyakan kepada lembaga pemberi kredit alasan penolakan.
- Perbaiki riwayat kredit dan tingkatkan skor kredit.
- Persiapkan dokumen yang lebih lengkap dan akurat.
- Ajukan kembali pengajuan setelah memperbaiki kekurangan.
- Pertimbangkan untuk mengajukan kredit dengan DP yang lebih besar.
Memiliki rumah merupakan impian banyak orang, dan dengan memanfaatkan program kredit rumah melalui BPJS Ketenagakerjaan, impian tersebut dapat lebih mudah terwujud. Setelah memahami persyaratan, prosedur, dan berbagai keuntungan yang ditawarkan, Anda kini memiliki bekal pengetahuan yang cukup untuk memulai proses pengajuan. Ingatlah untuk selalu mempersiapkan diri dengan matang, baik secara dokumen maupun finansial, untuk meningkatkan peluang persetujuan kredit. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan pihak bank atau lembaga pembiayaan terkait untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan menyesuaikan strategi Anda. Selamat mewujudkan mimpi rumah idaman!
Pertanyaan yang Kerap Ditanyakan
Apakah semua jenis rumah bisa dibeli dengan kredit melalui BPJS Ketenagakerjaan?
Tidak, biasanya ada batasan jenis dan lokasi rumah yang dapat dibiayai. Syaratnya akan ditentukan oleh bank atau lembaga pembiayaan yang bekerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan.
Berapa lama proses pengajuan kredit rumah melalui BPJS Ketenagakerjaan?
Lama prosesnya bervariasi tergantung bank dan kelengkapan dokumen. Biasanya membutuhkan waktu beberapa minggu hingga beberapa bulan.
Apa yang terjadi jika pengajuan kredit saya ditolak?
Biasanya bank akan memberikan alasan penolakan. Anda bisa memperbaiki kekurangan dan mengajukan kembali, atau mencari alternatif pembiayaan lain.
Apakah ada biaya tambahan selain cicilan bulanan?
Ya, mungkin ada biaya administrasi, asuransi, dan biaya lainnya yang akan dibebankan. Detailnya dapat dilihat pada perjanjian kredit.
Bagaimana cara mengetahui bank atau lembaga pembiayaan yang bekerjasama dengan BPJS Ketenagakerjaan?
Informasi ini biasanya tersedia di website BPJS Ketenagakerjaan atau dapat ditanyakan langsung ke kantor cabang BPJS Ketenagakerjaan.