Persyaratan Rumah Subsidi merupakan hal krusial yang perlu dipahami sebelum mengajukan permohonan. Program pemerintah ini menawarkan kesempatan emas bagi masyarakat berpenghasilan rendah untuk memiliki rumah. Namun, kesuksesan pengajuan sangat bergantung pada pemahaman mendalam akan persyaratan umum, persyaratan pemohon, proses pengajuan, hingga jenis-jenis rumah subsidi yang tersedia. Ketahui seluk-beluknya agar impian memiliki rumah subsidi terwujud!
Artikel ini akan membahas secara detail setiap aspek persyaratan rumah subsidi, mulai dari batasan penghasilan hingga dokumen yang dibutuhkan. Dengan panduan lengkap ini, Anda akan lebih siap dan percaya diri dalam mengajukan permohonan. Simak informasi penting berikut untuk memaksimalkan peluang keberhasilan Anda.
Persyaratan Umum Rumah Subsidi
Memiliki rumah merupakan impian banyak orang Indonesia. Program rumah subsidi pemerintah hadir sebagai solusi untuk mewujudkan impian tersebut, terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Namun, untuk mendapatkan rumah subsidi, calon penerima harus memenuhi sejumlah persyaratan yang telah ditetapkan. Ketidakpahaman akan persyaratan ini seringkali menjadi kendala utama bagi masyarakat dalam mengakses program tersebut. Berikut penjelasan detail mengenai persyaratan umum rumah subsidi berdasarkan peraturan pemerintah terbaru.
Persyaratan Penghasilan Maksimal
Salah satu persyaratan utama untuk mendapatkan rumah subsidi adalah batasan penghasilan. Besaran penghasilan maksimal calon penerima berbeda-beda di setiap daerah dan jenis rumah subsidi yang ditawarkan. Hal ini disesuaikan dengan kondisi ekonomi dan harga rumah di masing-masing wilayah. Secara umum, penghasilan maksimal calon penerima rumah subsidi mengacu pada peraturan pemerintah terbaru yang diterbitkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Perlu dicatat bahwa penghasilan yang dimaksud adalah penghasilan bersih bulanan (setelah dipotong pajak dan iuran lainnya) dari seluruh anggota keluarga yang akan menghuni rumah tersebut.
Perbedaan Persyaratan Rumah Subsidi Antar Daerah
Karena kondisi ekonomi dan harga properti yang berbeda di setiap daerah, persyaratan rumah subsidi pun bervariasi. Tabel berikut memberikan gambaran umum perbedaan persyaratan di beberapa daerah. Perlu diingat bahwa informasi ini bersifat umum dan sebaiknya dikonfirmasi langsung ke instansi terkait di daerah masing-masing untuk mendapatkan informasi terkini dan akurat.
Memenuhi persyaratan rumah subsidi memang krusial, karena menentukan kelayakan Anda. Salah satu aspek penting adalah pembiayaan, dan untuk itu, Anda perlu mencari tahu informasi mengenai KPR. Cari tahu kpr subsidi terdekat dari lokasi Anda untuk mempermudah proses. Setelah menemukan opsi KPR yang sesuai, kembali cek lagi persyaratan rumah subsidi lainnya, seperti batas penghasilan dan kepemilikan rumah sebelumnya, untuk memastikan pengajuan Anda lancar.
Daerah | Penghasilan Maksimal (Rp) | Luas Bangunan (m²) | Luas Tanah (m²) |
---|---|---|---|
Jabodetabek | 8.000.000 | 36 | 60 |
Jawa Barat | 7.000.000 | 30 | 72 |
Jawa Timur | 6.500.000 | 36 | 60 |
Sumatera Utara | 6.000.000 | 30 | 72 |
Catatan: Data dalam tabel di atas merupakan ilustrasi dan dapat berbeda dengan data aktual. Selalu cek informasi terbaru dari pemerintah daerah setempat.
Dokumen-Dokumen Penting
Untuk mengajukan permohonan rumah subsidi, calon penerima perlu melengkapi sejumlah dokumen penting. Kelengkapan dokumen ini sangat krusial untuk mempercepat proses pengajuan dan meningkatkan peluang untuk mendapatkan rumah subsidi. Ketidaklengkapan dokumen dapat menyebabkan penundaan bahkan penolakan pengajuan.
Memenuhi persyaratan rumah subsidi memang menantang, terutama soal pembiayaan. Namun, jangan khawatir, karena ada alternatif pendanaan yang sesuai dengan prinsip syariah, seperti yang dijelaskan di pendanaan rumah syariah. Dengan memahami skema ini, Anda bisa lebih mudah memenuhi persyaratan keuangan untuk mendapatkan rumah subsidi impian. Perencanaan matang dan riset mendalam tentang berbagai skema pembiayaan, termasuk memahami detail persyaratan rumah subsidi itu sendiri, sangat krusial untuk keberhasilan pengajuan Anda.
- KTP dan KK
- Surat Keterangan Kerja/Usaha
- Slip Gaji 3 bulan terakhir
- Surat Pernyataan Belum Memiliki Rumah
- SPPT PBB
- Buku Tabungan 3 bulan terakhir
Sanksi Pemberian Informasi Palsu
Memberikan informasi palsu dalam pengajuan rumah subsidi merupakan tindakan yang sangat tidak bertanggung jawab dan dapat berakibat fatal. Pemerintah telah menetapkan sanksi tegas bagi pemohon yang terbukti memberikan informasi palsu, mulai dari penolakan pengajuan hingga proses hukum. Kejujuran dan integritas sangat penting dalam proses ini agar program rumah subsidi dapat berjalan dengan adil dan tepat sasaran.
Contoh sanksi yang mungkin diberikan antara lain: pencabutan hak untuk mendapatkan rumah subsidi di masa mendatang, daftar hitam (blacklist) dalam program pemerintah lainnya, bahkan proses hukum jika terbukti melakukan penipuan atau pemalsuan dokumen.
Persyaratan Pemohon Rumah Subsidi
Mendapatkan rumah subsidi merupakan impian banyak keluarga Indonesia. Namun, mendapatkan rumah subsidi bukanlah proses yang mudah. Anda perlu memenuhi sejumlah persyaratan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Ketidaklengkapan dokumen atau ketidaksesuaian dengan persyaratan dapat mengakibatkan pengajuan Anda ditolak. Oleh karena itu, pahami dengan detail persyaratan pemohon sebelum mengajukan permohonan.
Memenuhi persyaratan rumah subsidi memang krusial, terutama terkait penghasilan dan aset. Setelah memastikan memenuhi kriteria tersebut, langkah selanjutnya adalah mencari pendanaan, misalnya dengan mengajukan Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Salah satu pilihan yang bisa dipertimbangkan adalah kredit KPR Bank Jatim , yang menawarkan berbagai skema pembiayaan. Namun, ingat, persyaratan rumah subsidi tetap menjadi kunci utama untuk bisa mendapatkan rumah impian dengan harga terjangkau, jadi pastikan Anda memahami seluruh detailnya sebelum mengajukan permohonan.
Persyaratan Usia Pemohon
Usia pemohon menjadi salah satu faktor penting dalam penentuan kelayakan. Batasan usia ini bertujuan untuk memastikan pemohon memiliki kemampuan finansial dan jangka waktu kepemilikan yang cukup untuk melunasi cicilan KPR subsidi.
- Usia minimum pemohon umumnya ditetapkan sekitar 21 tahun.
- Usia maksimum pemohon biasanya berkisar antara 50-60 tahun, tergantung kebijakan bank dan program subsidi yang berlaku.
Perlu diingat bahwa batasan usia ini dapat bervariasi tergantung pada kebijakan masing-masing bank dan program rumah subsidi yang diikuti.
Persyaratan Status Perkawinan Pemohon
Status perkawinan pemohon juga menjadi pertimbangan dalam proses pengajuan. Hal ini berkaitan dengan aspek legalitas kepemilikan dan tanggung jawab finansial.
- Pemohon dapat berstatus menikah atau belum menikah.
- Jika menikah, biasanya dibutuhkan dokumen pendukung seperti Kartu Keluarga (KK) dan akta nikah.
- Jika belum menikah, biasanya dibutuhkan dokumen pendukung seperti surat keterangan belum menikah dari kelurahan.
Persyaratan Kepemilikan Tanah Pemohon
Salah satu syarat utama untuk mendapatkan rumah subsidi adalah belum pernah memiliki rumah. Hal ini bertujuan untuk memastikan program subsidi tepat sasaran.
- Pemohon tidak boleh memiliki rumah sendiri atas nama pemohon atau pasangannya.
- Pemohon tidak boleh pernah menerima bantuan perumahan dari pemerintah sebelumnya.
- Bukti kepemilikan tanah dan bangunan menjadi dokumen penting yang akan diverifikasi.
Contoh Kasus Pemohon
Berikut contoh kasus pemohon yang memenuhi dan tidak memenuhi syarat:
Contoh Pemohon Memenuhi Syarat: Budi (30 tahun), belum menikah, berpenghasilan tetap, belum pernah memiliki rumah, dan memiliki seluruh dokumen yang dibutuhkan.
Contoh Pemohon Tidak Memenuhi Syarat: Ani (65 tahun), sudah menikah, memiliki rumah di kota lain, dan penghasilannya tidak memenuhi syarat.
Poin Penting Persiapan Dokumen
Mempersiapkan dokumen dengan lengkap dan akurat sangat penting untuk mempercepat proses pengajuan. Ketidaklengkapan dokumen dapat mengakibatkan penundaan atau penolakan pengajuan.
- Pastikan semua dokumen asli dan fotokopinya lengkap dan dalam kondisi baik.
- Periksa kembali semua data pribadi yang tercantum dalam dokumen untuk memastikan keakuratannya.
- Konsultasikan dengan petugas bank atau developer perumahan terkait persyaratan dokumen yang dibutuhkan.
- Simpan semua dokumen dengan rapi dan teratur.
Proses Pengajuan Rumah Subsidi
Mendapatkan rumah subsidi merupakan impian banyak keluarga Indonesia. Proses pengajuannya, meskipun terkesan rumit, sebenarnya dapat dijalankan dengan langkah-langkah yang sistematis. Pemahaman yang baik tentang alur pengajuan, persyaratan, dan tahapan verifikasi akan sangat membantu meningkatkan peluang keberhasilan Anda.
Alur Pengajuan Rumah Subsidi
Proses pengajuan rumah subsidi umumnya diawali dengan pendaftaran, baik secara online maupun offline, berlanjut ke verifikasi berkas, pengecekan kelayakan, dan akhirnya akad kredit. Setiap tahapan memiliki persyaratan dan prosedur yang harus dipenuhi dengan teliti. Kegagalan di salah satu tahapan dapat mengakibatkan penolakan pengajuan.
- Pendaftaran: Melakukan pendaftaran melalui portal resmi atau pengembang perumahan yang telah terdaftar.
- Verifikasi Berkas: Pihak terkait akan memverifikasi kelengkapan dan keabsahan dokumen yang diajukan.
- Pengecekan Kelayakan: Pengaju akan dinilai berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, meliputi penghasilan, kepemilikan rumah, dan lainnya.
- Pencairan Dana: Setelah dinyatakan layak, proses pencairan dana KPR subsidi akan dilakukan.
- Akad Kredit: Penandatanganan perjanjian kredit antara calon pembeli dengan bank atau lembaga pembiayaan.
Verifikasi Berkas Persyaratan
Tahapan verifikasi berkas sangat krusial. Ketidaklengkapan atau ketidaksesuaian dokumen dapat menyebabkan penundaan atau penolakan pengajuan. Pastikan semua dokumen disiapkan dengan lengkap dan akurat sebelum diajukan.
- Keakuratan data pada setiap dokumen sangat penting untuk menghindari penolakan.
- Proses verifikasi dapat memakan waktu beberapa minggu hingga bulan, tergantung pada kompleksitas berkas dan antrian.
- Komunikasi yang baik dengan pihak terkait sangat membantu untuk mengetahui perkembangan proses verifikasi.
Pengecekan Data dan Kelayakan Calon Penerima
Pengecekan data dan kelayakan calon penerima dilakukan untuk memastikan bahwa pengaju benar-benar memenuhi kriteria penerima rumah subsidi. Proses ini melibatkan pengecekan data penghasilan, kepemilikan aset, dan riwayat kredit.
Data yang tidak akurat atau tidak sesuai dengan kriteria akan berakibat pada penolakan pengajuan. Oleh karena itu, kejujuran dan keakuratan data sangat penting.
Perbandingan Pengajuan Online dan Offline
Pengajuan rumah subsidi dapat dilakukan secara online maupun offline, masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan.
Memenuhi persyaratan rumah subsidi memang krusial, mulai dari penghasilan hingga aset yang dimiliki. Salah satu kendala terbesar adalah riwayat kredit, namun jangan khawatir! Bagi Anda yang memiliki kendala tersebut, pertimbangkan opsi kpr subsidi tanpa bi checking yang mungkin bisa menjadi solusi. Dengan begitu, proses pengajuan KPR tetap bisa berjalan meskipun ada catatan di BI Checking.
Namun, ingatlah bahwa persyaratan rumah subsidi lainnya tetap harus dipenuhi secara lengkap untuk memastikan kelancaran proses kepemilikan rumah impian Anda.
Aspek | Pengajuan Online | Pengajuan Offline |
---|---|---|
Kemudahan Akses | Lebih mudah dan praktis, dapat diakses kapan saja dan di mana saja | Membutuhkan kunjungan langsung ke kantor terkait, terbatas waktu dan lokasi |
Kecepatan Proses | Potensial lebih cepat, tergantung sistem online yang digunakan | Prosesnya bisa lebih lama karena keterbatasan administrasi |
Biaya | Umumnya lebih hemat biaya transportasi dan waktu | Membutuhkan biaya transportasi dan waktu yang lebih banyak |
Transparansi | Proses pengajuan dan statusnya dapat dipantau secara online | Informasi perkembangan pengajuan mungkin kurang transparan |
Tahapan Penting dalam Proses Pengajuan
Beberapa tahapan penting yang perlu diperhatikan selama proses pengajuan rumah subsidi adalah:
- Memastikan memenuhi seluruh persyaratan yang ditetapkan.
- Mengisi formulir pendaftaran dengan lengkap dan akurat.
- Melengkapi seluruh dokumen persyaratan dengan benar.
- Memantau perkembangan pengajuan secara berkala.
- Menyiapkan dana untuk biaya-biaya yang diperlukan selama proses pengajuan.
Jenis-jenis Rumah Subsidi dan Persyaratannya
Program rumah subsidi pemerintah bertujuan untuk menyediakan hunian terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Namun, persyaratan dan tipe rumah yang tersedia beragam, tergantung beberapa faktor seperti lokasi, kebijakan pemerintah daerah, dan pengembang. Memahami perbedaan-perbedaan ini krusial sebelum Anda mengajukan permohonan.
Berikut ini uraian detail mengenai berbagai tipe rumah subsidi, persyaratannya, dan perbedaannya berdasarkan lokasi dan spesifikasi.
Memenuhi persyaratan rumah subsidi memang menantang, terutama soal pembiayaan. Untungnya, ada banyak pilihan, termasuk pembiayaan KPR syariah yang bisa menjadi solusi bagi Anda yang ingin memiliki rumah subsidi sesuai prinsip agama. Keuntungan KPR syariah ini bisa menjadi pertimbangan tambahan dalam mempersiapkan persyaratan lainnya, seperti penghasilan dan dokumen pendukung. Dengan perencanaan yang matang, impian memiliki rumah subsidi bisa terwujud.
Pastikan Anda memahami seluruh persyaratan rumah subsidi sebelum mengajukan permohonan.
Tipe Rumah Subsidi dan Persyaratannya
Tipe Rumah | Luas Bangunan (m²) | Persyaratan Umum | Persyaratan Tambahan |
---|---|---|---|
Tipe 36 | 36 | Berpenghasilan rendah, belum memiliki rumah, Warga Negara Indonesia (WNI), memenuhi persyaratan bank. | Mungkin ada persyaratan tambahan dari pengembang atau bank terkait lokasi dan riwayat kredit. |
Tipe 45 | 45 | Berpenghasilan rendah, belum memiliki rumah, Warga Negara Indonesia (WNI), memenuhi persyaratan bank. | Persyaratan pendapatan mungkin lebih tinggi dibandingkan tipe 36, juga kemungkinan ada persyaratan tambahan dari pengembang atau bank. |
Tipe Lainnya (variatif) | Beragam (contoh: 21, 40, 50) | Berpenghasilan rendah, belum memiliki rumah, Warga Negara Indonesia (WNI), memenuhi persyaratan bank. | Persyaratan spesifik bergantung pada tipe dan lokasi. |
Persyaratan Rumah Subsidi Tipe 36 dan Tipe 45
Secara umum, persyaratan untuk rumah subsidi tipe 36 dan 45 serupa. Perbedaan utama terletak pada batasan penghasilan dan mungkin beberapa persyaratan tambahan dari pihak pengembang atau lembaga pembiayaan. Keduanya mengharuskan pemohon merupakan WNI, belum memiliki rumah, dan memenuhi kriteria penghasilan maksimal yang ditetapkan pemerintah. Proses pengajuan KPR juga akan melibatkan pengecekan riwayat kredit pemohon.
Perbedaan Persyaratan Rumah Subsidi di Perkotaan dan Pedesaan
Persyaratan rumah subsidi dapat berbeda antara wilayah perkotaan dan pedesaan. Di perkotaan, persyaratan pendapatan maksimal mungkin lebih tinggi karena biaya hidup yang lebih mahal. Di sisi lain, ketersediaan lahan di perkotaan seringkali lebih terbatas, sehingga persaingan untuk mendapatkan rumah subsidi bisa lebih ketat. Di daerah pedesaan, persyaratan pendapatan mungkin lebih rendah, namun akses infrastruktur dan fasilitas umum mungkin berbeda.
Spesifikasi dan Persyaratan Berbagai Tipe Rumah Subsidi
Perbedaan spesifikasi antara tipe rumah subsidi tercermin dalam luas bangunan dan fasilitas yang tersedia. Rumah tipe 36 umumnya memiliki luas bangunan 36 meter persegi, sedangkan tipe 45 memiliki luas 45 meter persegi. Perbedaan luas ini berdampak pada jumlah dan ukuran kamar tidur, kamar mandi, dan ruang lainnya. Tipe yang lebih besar biasanya memiliki fasilitas lebih lengkap dan lebih nyaman.
Ilustrasi Perbedaan Ukuran dan Fasilitas
Bayangkan rumah tipe 36 sebagai unit yang lebih kompak, mungkin hanya memiliki dua kamar tidur dan satu kamar mandi. Ruang tamu dan dapur umumnya terintegrasi. Sementara itu, rumah tipe 45 menawarkan ruang yang lebih lega, memungkinkan adanya tiga kamar tidur, satu atau dua kamar mandi, dan ruang tamu serta dapur yang lebih terpisah. Fasilitas tambahan seperti carport atau taman kecil mungkin juga tersedia pada tipe rumah yang lebih besar, tergantung pada desain dan pengembang.
Peraturan dan Kebijakan Terbaru Rumah Subsidi: Persyaratan Rumah Subsidi
Pemerintah Indonesia secara berkala melakukan penyesuaian terhadap peraturan dan kebijakan rumah subsidi untuk memastikan program ini tetap relevan dan efektif dalam memenuhi kebutuhan masyarakat berpenghasilan rendah. Pemahaman yang komprehensif tentang perubahan-perubahan ini sangat krusial bagi calon penerima, agar mereka dapat mempersiapkan diri dengan baik dan memenuhi persyaratan yang berlaku.
Perubahan Terbaru dalam Persyaratan Rumah Subsidi
Perubahan terbaru dalam persyaratan rumah subsidi seringkali berfokus pada beberapa aspek utama, seperti batas penghasilan maksimal, lokasi pembangunan, dan tipe rumah yang disubsidi. Informasi resmi mengenai perubahan ini biasanya diumumkan melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan situs resmi lembaga terkait lainnya. Penting untuk selalu merujuk pada sumber-sumber resmi ini untuk mendapatkan informasi yang akurat dan up-to-date.
Poin-Penting dalam Perubahan Peraturan Rumah Subsidi, Persyaratan rumah subsidi
Beberapa poin penting yang perlu diperhatikan calon penerima rumah subsidi meliputi perubahan batas penghasilan maksimal, yang mungkin mengalami penyesuaian berdasarkan wilayah dan inflasi. Selain itu, perubahan lokasi pembangunan proyek rumah subsidi juga perlu dipantau, karena pemerintah mungkin memprioritaskan pembangunan di daerah tertentu. Terakhir, tipe rumah yang disubsidi, misalnya luas bangunan dan fasilitas yang disertakan, juga bisa berubah dari waktu ke waktu.
- Batas Penghasilan Maksimal: Perubahan angka ini berdampak langsung pada siapa saja yang memenuhi syarat untuk mengajukan subsidi. Misalnya, kenaikan batas penghasilan akan memperluas cakupan penerima manfaat.
- Lokasi Pembangunan: Pembatasan atau perluasan wilayah pembangunan akan mempengaruhi aksesibilitas calon penerima terhadap program ini. Perubahan ini mungkin didasarkan pada kebutuhan perumahan di daerah tertentu.
- Tipe Rumah Subsidi: Perubahan spesifikasi rumah subsidi, seperti luas bangunan atau material bangunan, akan mempengaruhi kualitas dan jenis rumah yang diterima oleh penerima manfaat.
Dampak Perubahan Kebijakan terhadap Calon Penerima
Perubahan kebijakan rumah subsidi memiliki dampak yang signifikan bagi calon penerima. Misalnya, peningkatan batas penghasilan maksimal akan memberikan kesempatan lebih luas bagi masyarakat untuk mendapatkan rumah subsidi. Sebaliknya, pengurangan batas penghasilan atau perubahan lokasi pembangunan dapat membatasi akses bagi sebagian calon penerima. Oleh karena itu, penting untuk selalu mengikuti perkembangan informasi terbaru agar tidak ketinggalan informasi penting.
Update Regulasi dan Peraturan Terkait Rumah Subsidi
Untuk mendapatkan informasi terbaru dan terpercaya mengenai regulasi dan peraturan rumah subsidi, calon penerima disarankan untuk mengunjungi situs resmi Kementerian PUPR dan instansi terkait lainnya. Selain itu, memantau media resmi pemerintah dan mengikuti perkembangan berita di media terpercaya juga sangat dianjurkan. Informasi yang akurat akan membantu calon penerima mempersiapkan diri dengan lebih baik dalam proses pengajuan dan memenuhi persyaratan yang berlaku.
- Situs Resmi Kementerian PUPR: Website resmi ini biasanya memuat informasi terbaru, peraturan, dan pedoman terkait program rumah subsidi.
- Media Resmi Pemerintah: Siaran pers, rilis resmi, dan pengumuman pemerintah melalui media resmi merupakan sumber informasi yang valid.
- Media Terpercaya: Berita dari media massa terpercaya yang mengutip sumber resmi juga dapat menjadi referensi, namun selalu verifikasi informasi dari sumber aslinya.
Memiliki rumah sendiri adalah impian banyak orang, dan program rumah subsidi hadir sebagai solusi. Dengan memahami persyaratan rumah subsidi secara menyeluruh, Anda dapat meningkatkan peluang untuk mendapatkannya. Persiapkan diri dengan baik, lengkapi dokumen yang diperlukan, dan ikuti prosedur pengajuan dengan teliti. Jangan ragu untuk memanfaatkan sumber informasi terpercaya dan konsultasikan jika ada keraguan. Semoga panduan ini membantu Anda meraih impian memiliki rumah yang layak!
Kumpulan FAQ
Apakah saya bisa mengajukan subsidi rumah lebih dari satu kali?
Tidak, setiap individu hanya diperbolehkan mengajukan subsidi rumah satu kali seumur hidup.
Bagaimana jika saya belum menikah, apakah bisa mengajukan?
Persyaratan status perkawinan bervariasi tergantung program dan daerah. Sebaiknya cek persyaratan di daerah Anda.
Apa yang terjadi jika saya memberikan informasi palsu?
Pengajuan akan ditolak dan Anda mungkin akan dikenakan sanksi sesuai peraturan yang berlaku.
Berapa lama proses pengajuan rumah subsidi?
Lama proses bervariasi tergantung daerah dan kelengkapan dokumen, bisa memakan waktu beberapa minggu hingga bulan.
Apakah ada bantuan pendampingan dalam proses pengajuan?
Beberapa daerah menyediakan layanan pendampingan, sebaiknya hubungi instansi terkait di daerah Anda.