Pinjaman BTN untuk bangun rumah menjadi solusi ideal bagi Anda yang bermimpi memiliki hunian sendiri. Mendapatkan persetujuan pinjaman ini membutuhkan persiapan matang. Artikel ini akan memandu Anda melalui persyaratan, proses pengajuan, jenis pinjaman, biaya, hingga strategi untuk meningkatkan peluang keberhasilan. Siapkan diri Anda untuk mewujudkan impian rumah idaman!
Dari persyaratan dokumen hingga perhitungan cicilan, kami akan mengupas tuntas segala hal yang perlu Anda ketahui tentang pinjaman BTN untuk pembangunan rumah. Informasi lengkap dan komprehensif ini akan membantu Anda mengambil keputusan yang tepat dan meminimalisir risiko kegagalan dalam proses pengajuan.
Persyaratan Pinjaman BTN untuk Bangun Rumah
Membangun rumah impian membutuhkan perencanaan matang, termasuk pembiayaan. Pinjaman BTN untuk pembangunan rumah menjadi solusi bagi banyak orang. Namun, sebelum mengajukan, penting untuk memahami persyaratan yang ditetapkan. Kejelasan persyaratan ini akan meningkatkan peluang persetujuan pinjaman Anda dan menghindari proses yang berbelit.
Persyaratan Umum Pengajuan Pinjaman BTN
Proses pengajuan pinjaman BTN untuk pembangunan rumah diawali dengan memenuhi sejumlah persyaratan umum. Ketidaklengkapan dokumen atau ketidaksesuaian kualifikasi dapat mengakibatkan penolakan pengajuan. Berikut rinciannya:
- Memiliki penghasilan tetap dan stabil yang memenuhi kriteria Bank BTN.
- Memiliki rencana pembangunan rumah yang jelas, termasuk RAB (Rencana Anggaran Biaya).
- Memiliki agunan berupa tanah atau properti yang memenuhi syarat Bank BTN.
- Memenuhi usia minimal dan maksimal yang ditentukan oleh Bank BTN (biasanya antara 21-65 tahun).
- Tidak memiliki riwayat kredit macet di bank manapun.
Persyaratan Dokumen yang Dibutuhkan
Selain persyaratan umum, Anda juga perlu melengkapi dokumen-dokumen pendukung sebagai bukti pemenuhan persyaratan. Pastikan semua dokumen lengkap dan akurat untuk mempercepat proses persetujuan.
- Fotokopi KTP dan Kartu Keluarga.
- Fotokopi Surat Nikah (jika sudah menikah).
- Fotokopi NPWP.
- Slip gaji 3 bulan terakhir (untuk karyawan).
- Surat keterangan penghasilan (untuk wiraswasta).
- Dokumen kepemilikan tanah/agunan (sertifikat tanah, bukti kepemilikan).
- Rencana Anggaran Biaya (RAB) pembangunan rumah yang terperinci.
- Surat pernyataan kesanggupan membayar cicilan.
Persyaratan Penghasilan dan Agunan
Bank BTN akan mengevaluasi kemampuan finansial Anda berdasarkan penghasilan dan agunan yang diajukan. Rasio antara penghasilan dan cicilan pinjaman harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk memastikan kemampuan Anda dalam melunasi pinjaman.
Jenis Persyaratan | Dokumen yang Dibutuhkan | Keterangan |
---|---|---|
Penghasilan | Slip Gaji/SKP/Surat Keterangan Penghasilan | Minimal penghasilan disesuaikan dengan nilai pinjaman dan kemampuan angsuran. |
Agunan | Sertifikat Tanah/IMB | Agunan harus memenuhi syarat dan ketentuan Bank BTN. |
Persyaratan Khusus Berdasarkan Jenis Rumah
Persyaratan tambahan mungkin berlaku tergantung jenis rumah yang akan dibangun. Rumah tapak dan apartemen, misalnya, memiliki persyaratan yang sedikit berbeda terkait dokumen kepemilikan lahan dan perizinan.
- Rumah Tapak: Umumnya membutuhkan sertifikat tanah hak milik yang jelas dan IMB (Izin Mendirikan Bangunan).
- Apartemen: Mungkin memerlukan Surat Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB) unit apartemen dan bukti kepemilikan lahan dari pengembang.
Proses Pengajuan Pinjaman BTN untuk Bangun Rumah
Membangun rumah impian membutuhkan perencanaan matang, termasuk pembiayaan. Pinjaman konstruksi dari Bank BTN menjadi solusi bagi banyak orang. Proses pengajuannya, meskipun terlihat rumit, sebenarnya terstruktur dan dapat dipahami dengan mudah. Berikut uraian detail langkah-langkahnya, dari persiapan dokumen hingga pencairan dana.
Pinjaman BTN untuk bangun rumah memang solusi menarik bagi Anda yang bermimpi memiliki hunian sendiri. Namun, sebelum mengajukan, pahami dulu seluk-beluknya, termasuk persyaratan yang diajukan. Prosesnya mirip dengan KPR bank lain, jadi penting untuk memahami persyaratan KPR bank secara umum. Dengan memahami hal ini, Anda akan lebih siap dalam mempersiapkan dokumen dan memenuhi kriteria yang dibutuhkan untuk mendapatkan pinjaman BTN tersebut, sehingga proses pengajuan jadi lebih lancar dan cepat.
Jadi, pastikan Anda sudah siap sebelum mengajukan pinjaman BTN untuk bangun rumah impian.
Langkah-langkah Pengajuan Pinjaman BTN untuk Pembangunan Rumah, Pinjaman btn untuk bangun rumah
Proses pengajuan pinjaman BTN untuk membangun rumah terdiri dari beberapa tahap penting yang harus dilalui dengan cermat. Ketelitian dalam setiap tahap akan mempercepat proses persetujuan dan pencairan dana.
- Konsultasi dan Persiapan Dokumen: Awali dengan berkonsultasi ke kantor cabang BTN terdekat untuk memahami persyaratan dan jenis pinjaman yang sesuai dengan kebutuhan. Siapkan dokumen-dokumen yang dibutuhkan, seperti KTP, KK, NPWP, slip gaji/bukti penghasilan, dan dokumen kepemilikan lahan (jika sudah memiliki lahan).
- Pengisian Formulir Permohonan: Isi formulir permohonan pinjaman dengan lengkap dan akurat. Kesalahan informasi dapat menyebabkan penundaan proses.
- Pengajuan dan Verifikasi Dokumen: Ajukan permohonan pinjaman beserta seluruh dokumen pendukung ke kantor cabang BTN. Petugas akan memverifikasi kelengkapan dan keabsahan dokumen.
- Penilaian Agunan (Appraisal): Tim appraisal BTN akan melakukan penilaian terhadap agunan (lahan dan bangunan yang akan dibangun). Penilaian ini menentukan nilai jaminan dan plafon pinjaman yang disetujui.
- Proses Persetujuan Pinjaman: Setelah verifikasi dokumen dan appraisal selesai, BTN akan memproses permohonan pinjaman. Proses ini membutuhkan waktu yang bervariasi tergantung kompleksitas permohonan dan kebijakan internal BTN.
- Penandatanganan Perjanjian Kredit: Jika permohonan disetujui, Anda akan diminta untuk menandatangani perjanjian kredit yang memuat seluruh kesepakatan dan kewajiban.
- Pencairan Dana: Setelah perjanjian kredit ditandatangani, dana pinjaman akan dicairkan secara bertahap sesuai dengan progress pembangunan rumah, biasanya melalui mekanisme pencairan progresif.
Verifikasi Dokumen dan Penilaian Agunan
Verifikasi dokumen memastikan keabsahan dan kelengkapan data yang Anda berikan. Proses ini meliputi pengecekan identitas, penghasilan, dan kepemilikan lahan. Penilaian agunan dilakukan oleh tim independen yang menilai nilai jual objek agunan (tanah dan bangunan yang akan dibangun). Hasil penilaian ini akan menjadi dasar penentuan plafon pinjaman yang dapat diberikan.
Waktu yang Dibutuhkan untuk Persetujuan Pinjaman
Lama waktu proses persetujuan pinjaman bervariasi, umumnya berkisar antara 2-4 minggu, namun dapat lebih lama tergantung kompleksitas permohonan dan ketersediaan dokumen. Kecepatan proses juga dipengaruhi oleh kelengkapan dan keakuratan dokumen yang diajukan.
Pinjaman BTN untuk bangun rumah memang solusi menarik, terutama bagi Anda yang ingin memiliki hunian impian. Namun, perlu pertimbangan matang terkait suku bunga dan tenor. Sebagai alternatif, Anda bisa mengeksplorasi pilihan lain seperti KPR murah yang ditawarkan di tahun 2022, misalnya dengan melihat penawaran menarik di kpr murah 2022. Setelah membandingkan berbagai opsi, Anda bisa kembali fokus pada perencanaan pembangunan rumah Anda dengan pinjaman BTN, memastikan skema yang paling sesuai dengan kemampuan finansial Anda.
Alur Diagram Proses Pengajuan Pinjaman
Berikut ilustrasi alur proses pengajuan pinjaman, dimulai dari konsultasi hingga pencairan dana:
- Konsultasi dan Persiapan Dokumen
- Pengisian Formulir Permohonan
- Pengajuan dan Verifikasi Dokumen
- Penilaian Agunan
- Proses Persetujuan Pinjaman
- Penandatanganan Perjanjian Kredit
- Pencairan Dana
Simulasi Pengajuan Pinjaman
Misalnya, seseorang ingin membangun rumah dengan estimasi biaya Rp 500.000.000. Setelah melalui proses appraisal, nilai agunan disetujui sebesar Rp 450.000.000. BTN mungkin menyetujui pinjaman hingga 80% dari nilai agunan, yaitu Rp 360.000.000. Sisa biaya pembangunan harus dipenuhi dari sumber dana lain. Besarnya angsuran bulanan akan ditentukan berdasarkan suku bunga yang berlaku dan jangka waktu pinjaman yang dipilih.
Jenis Pinjaman BTN untuk Bangun Rumah
Bank BTN menawarkan berbagai pilihan pinjaman untuk membangun rumah, masing-masing dengan fitur dan persyaratan yang berbeda. Memilih jenis pinjaman yang tepat sangat penting untuk memastikan Anda mendapatkan suku bunga yang kompetitif, jangka waktu yang sesuai dengan kemampuan finansial, dan plafon yang cukup untuk menutupi biaya pembangunan rumah Anda. Berikut uraian lebih detail mengenai beberapa jenis pinjaman BTN untuk pembangunan rumah.
Pinjaman BTN untuk bangun rumah memang solusi menarik, terutama bagi Anda yang sudah memiliki lahan. Namun, bagaimana jika Anda masih mencari tanah? Nah, untuk mendapatkan lahan impian, pertimbangkan juga KPR tanah sebagai langkah awal. Dengan KPR tanah, Anda bisa mengamankan lahan terlebih dahulu sebelum mengajukan pinjaman BTN untuk pembangunan rumah. Jadi, rencanakan pembelian tanah dan pembangunan rumah Anda secara strategis agar prosesnya lebih efisien dan terarah.
Pinjaman BTN Konstruksi
Pinjaman Konstruksi BTN merupakan pilihan populer bagi mereka yang ingin membangun rumah dari nol. Program ini menawarkan fleksibilitas dalam hal jangka waktu dan plafon pinjaman, disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan finansial debitur. Proses pengajuannya relatif mudah, dengan persyaratan yang umumnya terpenuhi oleh calon debitur dengan profil keuangan yang baik.
Pinjaman BTN untuk bangun rumah memang solusi menarik, menawarkan kemudahan akses dan suku bunga kompetitif. Namun, jika Anda mencari alternatif yang sesuai dengan prinsip syariah, pertimbangkan kredit rumah di bank syariah sebagai pilihan. Opsi ini menawarkan skema pembiayaan yang sesuai dengan nilai-nilai agama, tetapi perlu diingat bahwa persyaratan dan prosesnya mungkin berbeda dengan pinjaman BTN.
Oleh karena itu, bandingkan keduanya sebelum memutuskan mana yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan finansial Anda untuk membangun rumah idaman.
- Suku Bunga: Variabel, mengikuti suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate). Sebagai gambaran, asumsikan suku bunga 9% per tahun.
- Jangka Waktu: Maksimal 15 tahun.
- Plafon: Bergantung pada appraisal nilai properti dan kemampuan angsuran debitur. Sebagai contoh, plafon bisa mencapai Rp 500 juta.
- Persyaratan Khusus: Memiliki lahan yang sudah bersertifikat, rencana pembangunan rumah yang detail, dan bukti penghasilan yang memadai.
Contoh Perhitungan Cicilan: Dengan plafon Rp 500 juta, suku bunga 9% per tahun, dan jangka waktu 15 tahun (180 bulan), cicilan bulanan diperkirakan sekitar Rp 4.700.000. Perhitungan ini bersifat estimasi dan dapat berbeda tergantung kebijakan bank.
Pinjaman BTN KPR
Selain pinjaman konstruksi, BTN juga menawarkan KPR (Kredit Pemilikan Rumah) yang dapat digunakan untuk pembangunan rumah. Meskipun seringkali diasosiasikan dengan pembelian rumah jadi, KPR juga dapat digunakan untuk membiayai pembangunan rumah dengan syarat tertentu.
Pinjaman BTN untuk bangun rumah memang solusi menarik, namun butuh perencanaan matang. Jika Anda mencari alternatif, pertimbangkan juga opsi KPR lelang yang menawarkan harga properti lebih terjangkau, meski perlu kejelian dalam memilih. Namun, kembali ke rencana awal, kemudahan dan fleksibilitas pinjaman BTN untuk membangun rumah sesuai desain impian tetap menjadi daya tarik tersendiri bagi banyak calon pemilik rumah.
- Suku Bunga: Variabel, berkisar antara 8-10% per tahun, tergantung kebijakan bank dan profil debitur.
- Jangka Waktu: Maksimal 20 tahun.
- Plafon: Tergantung pada appraisal nilai properti dan kemampuan angsuran debitur. Bisa mencapai angka yang lebih tinggi dibandingkan pinjaman konstruksi, misalnya Rp 750 juta.
- Persyaratan Khusus: Memiliki lahan yang sudah bersertifikat, rencana pembangunan rumah yang detail, dan bukti penghasilan yang memadai. Proses verifikasi lebih ketat karena melibatkan appraisal properti yang akan dibangun.
Contoh Perhitungan Cicilan: Dengan plafon Rp 750 juta, suku bunga 9% per tahun, dan jangka waktu 20 tahun (240 bulan), cicilan bulanan diperkirakan sekitar Rp 7.000.000. Angka ini hanya perkiraan dan dapat bervariasi.
Tabel Perbandingan Pinjaman BTN untuk Bangun Rumah
Nama Pinjaman | Suku Bunga | Jangka Waktu (Tahun) | Plafon (Estimasi) |
---|---|---|---|
Pinjaman Konstruksi | Variabel (misal 9%) | Maksimal 15 | Rp 500 Juta |
KPR untuk Pembangunan | Variabel (misal 9%) | Maksimal 20 | Rp 750 Juta |
Catatan: Suku bunga, plafon, dan persyaratan dapat berubah sewaktu-waktu sesuai kebijakan Bank BTN. Angka-angka yang tertera di atas merupakan ilustrasi dan bukan merupakan penawaran resmi.
Biaya dan Bunga Pinjaman BTN untuk Bangun Rumah
Membangun rumah impian membutuhkan perencanaan finansial yang matang. Salah satu cara untuk mewujudkannya adalah dengan memanfaatkan fasilitas pinjaman konstruksi dari Bank BTN. Namun, sebelum mengajukan pinjaman, penting untuk memahami detail biaya dan bunga yang terkait agar Anda dapat mempersiapkan diri dengan baik. Artikel ini akan merinci komponen biaya, menjelaskan perhitungan bunga, dan memberikan contoh ilustrasi untuk membantu Anda.
Komponen Biaya Pinjaman BTN
Biaya pinjaman BTN untuk pembangunan rumah tidak hanya meliputi bunga, tetapi juga beberapa komponen lain yang perlu Anda perhatikan. Memahami rincian biaya ini akan membantu Anda merencanakan anggaran secara komprehensif.
- Bunga Pinjaman: Merupakan biaya utama yang harus Anda bayarkan selama masa pinjaman. Besarnya bunga dipengaruhi oleh suku bunga yang berlaku, jangka waktu pinjaman, dan jumlah pinjaman.
- Biaya Administrasi: Biaya ini dikenakan sebagai pengganti proses administrasi pengajuan pinjaman. Besarnya biaya administrasi bervariasi tergantung kebijakan BTN.
- Biaya Asuransi: Beberapa program pinjaman BTN mewajibkan adanya asuransi jiwa dan/atau asuransi properti. Biaya ini akan ditambahkan ke total biaya pinjaman.
- Biaya Provisi: Biaya ini merupakan persentase tertentu dari jumlah pinjaman yang diberikan di awal masa pinjaman. Besarnya biaya provisi juga bervariasi tergantung kebijakan BTN.
- Biaya Notaris: Biaya ini diperlukan untuk proses pembuatan akta kredit dan dokumen-dokumen hukum lainnya yang terkait dengan pinjaman.
Perhitungan Bunga Pinjaman dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya
Perhitungan bunga pinjaman BTN umumnya menggunakan metode anuitas, di mana angsuran bulanan tetap sama selama masa pinjaman. Namun, besarnya angsuran tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor kunci:
- Suku Bunga: Suku bunga merupakan persentase dari jumlah pinjaman yang harus dibayarkan sebagai bunga. Suku bunga BTN dapat berubah sewaktu-waktu dan dipengaruhi oleh kondisi ekonomi makro.
- Jangka Waktu Pinjaman: Semakin panjang jangka waktu pinjaman, semakin kecil angsuran bulanan, tetapi total bunga yang dibayarkan akan semakin besar.
- Jumlah Pinjaman: Jumlah pinjaman yang diajukan secara langsung memengaruhi besarnya angsuran bulanan dan total bunga yang harus dibayarkan.
Contoh Perhitungan Total Biaya Pinjaman
Berikut ilustrasi perhitungan biaya dan bunga dengan skenario berbeda. Perlu diingat bahwa ini hanyalah contoh dan angka aktual dapat bervariasi tergantung kebijakan BTN dan kondisi pasar.
Skenario 1: Pinjaman Rp 500.000.000, suku bunga 9% per tahun, jangka waktu 15 tahun. Angsuran bulanan diperkirakan sekitar Rp 5.000.000. Total biaya selama 15 tahun (termasuk bunga) akan mencapai sekitar Rp 900.000.000. Ini belum termasuk biaya-biaya administrasi, asuransi, provisi, dan notaris.
Skenario 2: Pinjaman Rp 300.000.000, suku bunga 8% per tahun, jangka waktu 10 tahun. Angsuran bulanan diperkirakan sekitar Rp 4.000.000. Total biaya selama 10 tahun (termasuk bunga) akan mencapai sekitar Rp 480.000.000. Ini belum termasuk biaya-biaya administrasi, asuransi, provisi, dan notaris.
Perbandingan Suku Bunga BTN dengan Bank Lain
Suku bunga pinjaman konstruksi di BTN perlu dibandingkan dengan penawaran dari bank lain untuk mendapatkan pilihan terbaik. Suku bunga yang ditawarkan setiap bank dapat bervariasi tergantung kebijakan masing-masing bank dan profil peminjam. Penting untuk melakukan riset dan membandingkan penawaran dari beberapa bank sebelum memutuskan untuk mengajukan pinjaman.
Sebagai catatan, angka-angka yang tertera di atas merupakan ilustrasi dan dapat berbeda di lapangan. Untuk informasi terkini dan detail, silakan hubungi langsung Bank BTN atau kunjungi website resmi mereka.
Tips dan Strategi Mendapatkan Pinjaman BTN untuk Bangun Rumah
Membangun rumah impian dengan bantuan pinjaman BTN membutuhkan perencanaan matang dan strategi tepat. Persaingan pemohon cukup tinggi, sehingga meningkatkan peluang persetujuan menjadi kunci. Artikel ini akan memberikan panduan praktis dan strategi efektif untuk meningkatkan kesempatan Anda mendapatkan pinjaman BTN untuk membangun rumah.
Mempersiapkan Dokumen dan Persyaratan
Kelengkapan dokumen merupakan faktor penentu keberhasilan pengajuan. Ketidaklengkapan dokumen akan menyebabkan proses menjadi lebih lama, bahkan penolakan. Oleh karena itu, pastikan Anda telah mempersiapkan semua dokumen dengan teliti dan akurat.
- Pastikan semua dokumen asli dan fotokopinya lengkap dan dalam kondisi baik.
- Periksa kembali setiap detail informasi pada dokumen, pastikan tidak ada kesalahan penulisan atau data yang tidak valid.
- Siapkan dokumen pendukung tambahan seperti bukti kepemilikan tanah, gambar desain rumah, dan surat keterangan penghasilan tambahan jika ada.
- Buat checklist dokumen yang dibutuhkan untuk memastikan tidak ada yang terlewat.
Pentingnya Riwayat Kredit yang Baik
Riwayat kredit yang baik mencerminkan kemampuan Anda dalam mengelola keuangan. BTN akan menilai riwayat kredit Anda untuk menilai tingkat risiko pemberian pinjaman. Sebuah riwayat kredit yang buruk dapat mengurangi peluang persetujuan pinjaman.
- Bayar cicilan tepat waktu secara konsisten. Riwayat pembayaran tepat waktu menunjukkan kedisiplinan finansial Anda.
- Hindari memiliki banyak utang yang belum terselesaikan. Rasio utang terhadap pendapatan (Debt to Income Ratio/DTI) yang tinggi dapat mengurangi peluang persetujuan.
- Periksa laporan BI Checking secara berkala untuk memastikan tidak ada kesalahan data dan riwayat kredit Anda akurat.
Tips Tambahan untuk Meningkatkan Peluang Persetujuan
Selain persiapan dokumen dan riwayat kredit, beberapa tips tambahan dapat meningkatkan peluang Anda.
- Konsultasikan dengan petugas BTN untuk memahami persyaratan dan proses pengajuan secara detail.
- Ajukan pinjaman sesuai dengan kemampuan finansial Anda. Hindari mengajukan pinjaman yang melebihi kemampuan pembayaran.
- Siapkan rencana anggaran pembangunan rumah yang rinci dan realistis.
- Manfaatkan program pemerintah seperti Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang dapat memberikan subsidi bunga.
Program Pemerintah yang Mendukung Kepemilikan Rumah
Pemerintah Indonesia memiliki beberapa program untuk mendukung masyarakat dalam memiliki rumah, termasuk program FLPP yang memberikan subsidi bunga bagi masyarakat berpenghasilan rendah dan menengah. Program ini dapat mengurangi beban cicilan bulanan dan meningkatkan aksesibilitas kepemilikan rumah.
- FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan): Program ini memberikan subsidi bunga kepada masyarakat berpenghasilan rendah dan menengah untuk membeli atau membangun rumah.
- Segera cari informasi terbaru mengenai program-program pemerintah lainnya yang relevan dengan kebutuhan Anda.
Membangun rumah sendiri adalah investasi jangka panjang yang signifikan. Dengan memahami seluk-beluk pinjaman BTN untuk bangun rumah, Anda dapat merencanakan keuangan dengan lebih baik dan memaksimalkan peluang untuk memiliki rumah impian. Persiapkan diri Anda dengan matang, manfaatkan tips dan strategi yang telah diuraikan, dan jangan ragu untuk berkonsultasi dengan pihak BTN jika Anda membutuhkan informasi lebih lanjut. Semoga rumah idaman Anda segera terwujud!
Kumpulan Pertanyaan Umum
Apa yang terjadi jika pengajuan pinjaman saya ditolak?
BTN akan memberitahukan alasan penolakan. Anda bisa mencoba mengajukan kembali setelah memperbaiki kekurangan yang ada, misalnya memperbaiki skor kredit.
Berapa lama proses pencairan dana setelah pinjaman disetujui?
Waktu pencairan bervariasi, namun umumnya berkisar antara beberapa hari hingga beberapa minggu, tergantung pada kelengkapan dokumen dan prosedur internal BTN.
Apakah ada batasan usia pemohon untuk pinjaman BTN?
Ada batasan usia maksimal, biasanya sekitar 65 tahun saat pinjaman lunas. Detailnya dapat dilihat di website resmi BTN atau langsung bertanyakan ke kantor cabang.
Bisakah saya mengajukan pinjaman BTN untuk renovasi rumah?
BTN juga menawarkan produk pinjaman untuk renovasi, namun persyaratan dan ketentuannya mungkin berbeda dengan pinjaman untuk pembangunan rumah baru. Segera tanyakan ke pihak BTN.