Syarat2 KPR rumah mungkin tampak rumit, namun memahami detailnya kunci mendapatkan rumah impian. Proses pengajuan KPR melibatkan berbagai persyaratan, mulai dari persyaratan umum hingga penilaian kemampuan finansial dan aset jaminan. Artikel ini akan menguraikan secara detail setiap persyaratan tersebut, membantu Anda mempersiapkan diri dengan baik dan meningkatkan peluang persetujuan pengajuan KPR.
Dari persyaratan penghasilan dan usia hingga proses appraisal properti dan berbagai biaya yang terlibat, kami akan membahas semuanya secara komprehensif. Dengan panduan ini, Anda akan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang apa yang dibutuhkan untuk mendapatkan KPR dan dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mencapai tujuan memiliki rumah sendiri.
Persyaratan Umum KPR Rumah
Membeli rumah dengan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) adalah impian banyak orang Indonesia. Namun, sebelum mengajukan KPR, penting untuk memahami persyaratan yang diajukan oleh bank. Kegagalan memenuhi persyaratan ini dapat mengakibatkan pengajuan KPR Anda ditolak. Artikel ini akan membahas secara detail persyaratan umum KPR rumah yang perlu Anda siapkan.
Persyaratan Umum KPR dari Berbagai Bank
Persyaratan KPR bervariasi antar bank, meski ada beberapa persyaratan umum yang hampir selalu diterapkan. Perbedaannya biasanya terletak pada detail angka, seperti persentase pendapatan minimal atau jangka waktu pinjaman maksimal. Berikut contoh persyaratan umum dari beberapa bank ternama di Indonesia (data merupakan gambaran umum dan dapat berubah sewaktu-waktu, sebaiknya konfirmasi langsung ke bank terkait):
Bank | Persyaratan Pendapatan | Persyaratan Usia | Persyaratan Jangka Waktu KPR |
---|---|---|---|
Bank A | Minimal 3x cicilan KPR per bulan | 21-60 tahun | Maksimal 20 tahun |
Bank B | Minimal 2,5x cicilan KPR per bulan | 25-55 tahun | Maksimal 15 tahun |
Bank C | Minimal 3x cicilan KPR per bulan, dengan tambahan persyaratan lainnya | 21-65 tahun | Maksimal 25 tahun |
Dokumen yang Diperlukan untuk Pengajuan KPR
Selain persyaratan umum di atas, Anda juga perlu menyiapkan berbagai dokumen pendukung untuk melengkapi pengajuan KPR Anda. Kelengkapan dokumen ini sangat penting untuk mempercepat proses persetujuan dan meminimalisir penolakan.
- Fotocopy KTP dan Kartu Keluarga
- Surat Keterangan Kerja dan Slip Gaji (bagi karyawan)
- Surat Keterangan Usaha dan Rekening Koran (bagi wiraswasta)
- NPWP
- Buku Tabungan 3 bulan terakhir
- Surat Pernyataan Kepemilikan Aset
- Dokumen pendukung lainnya sesuai persyaratan bank
Daftar Periksa Dokumen KPR
Untuk memastikan kelengkapan dokumen, gunakan daftar periksa berikut ini sebelum mengajukan KPR:
- Identitas diri (KTP, KK)
- Bukti penghasilan (Slip Gaji/Surat Keterangan Usaha/Rekening Koran)
- Bukti kepemilikan aset (jika ada)
- Dokumen pendukung lainnya (sesuai persyaratan bank)
Persyaratan Kemampuan Pemohon
Mendapatkan persetujuan KPR tak hanya bergantung pada kesiapan dokumen properti. Bank juga akan menilai secara ketat kemampuan finansial Anda untuk membayar cicilan setiap bulan hingga lunas. Penilaian ini melibatkan beberapa faktor kunci yang akan diuraikan di bawah ini. Kemampuan Anda untuk memenuhi kewajiban pembayaran akan sangat menentukan apakah pengajuan KPR Anda disetujui atau ditolak.
Penghasilan Pemohon KPR
Penghasilan merupakan faktor utama yang dipertimbangkan bank. Besarnya penghasilan Anda akan menentukan berapa besar cicilan KPR yang mampu Anda tanggung. Bank biasanya akan meminta bukti penghasilan berupa slip gaji, surat keterangan penghasilan (SKP), atau laporan keuangan jika Anda wiraswastawan. Semakin tinggi penghasilan, semakin besar pula peluang Anda untuk mendapatkan persetujuan KPR dengan jumlah pinjaman yang lebih besar.
Syarat KPR rumah umumnya meliputi penghasilan tetap, skor kredit baik, dan uang muka. Namun, mengetahui adanya program subsidi KPR 2022 bisa sangat membantu meringankan beban finansial. Informasi mengenai subsidi tersebut perlu diteliti lebih lanjut karena dapat memengaruhi persyaratan KPR, khususnya besaran uang muka atau suku bunga. Dengan demikian, pemahaman yang menyeluruh tentang syarat KPR rumah, termasuk potensi subsidi, sangat krusial sebelum mengajukan permohonan.
Penilaian Kemampuan Pembayaran Cicilan KPR
Bank menggunakan berbagai metode untuk menilai kemampuan pembayaran Anda, salah satunya adalah Debt to Income Ratio (DTI). DTI adalah rasio yang membandingkan total kewajiban hutang bulanan Anda (termasuk cicilan KPR yang diajukan) dengan total penghasilan bulanan Anda. Rasio DTI yang ideal biasanya di bawah 40%, meskipun ini bisa bervariasi tergantung kebijakan masing-masing bank.
Contoh Perhitungan Debt to Income Ratio (DTI), Syarat2 kpr rumah
Misalnya, penghasilan bulanan Anda Rp 15.000.000, dan total kewajiban hutang bulanan Anda (sebelum KPR) adalah Rp 3.000.000. Anda mengajukan KPR dengan cicilan bulanan Rp 5.000.000. Maka, DTI Anda adalah: (Rp 3.000.000 + Rp 5.000.000) / Rp 15.000.000 = 0.53 atau 53%. Rasio ini di atas ambang batas ideal, sehingga kemungkinan persetujuan KPR akan lebih rendah.
Syarat KPR rumah memang beragam, mulai dari persyaratan penghasilan hingga riwayat kredit. Namun, jika Anda mencari opsi pembiayaan yang sesuai dengan prinsip syariah, pertimbangkan perumahan BTN syariah yang mungkin menawarkan fleksibilitas lebih dalam hal persyaratan. Setelah memahami detail program tersebut, bandingkan dengan persyaratan KPR konvensional lainnya untuk menentukan pilihan terbaik yang sesuai dengan profil keuangan Anda.
Pastikan Anda memahami seluruh persyaratan KPR sebelum mengajukan aplikasi agar prosesnya berjalan lancar.
Pengaruh Riwayat Kredit Pemohon
Riwayat kredit Anda mencerminkan kedisiplinan Anda dalam membayar hutang. Bank akan memeriksa riwayat kredit Anda melalui Sistem Informasi Debitur (SID) Bank Indonesia. Riwayat kredit yang baik, ditandai dengan pembayaran cicilan tepat waktu dan tidak memiliki tunggakan, akan meningkatkan peluang persetujuan KPR. Sebaliknya, riwayat kredit yang buruk, seperti tunggakan atau kredit macet, dapat menurunkan peluang persetujuan, bahkan penolakan.
Faktor Lain yang Mempengaruhi Penilaian Kemampuan Pemohon
- Stabilitas Pekerjaan: Pekerjaan tetap dan stabil akan memberikan keyakinan lebih kepada bank tentang kemampuan Anda membayar cicilan KPR secara konsisten.
- Aset yang Dimiliki: Kepemilikan aset lain, seperti kendaraan atau properti, dapat menjadi jaminan tambahan dan meningkatkan peluang persetujuan.
- Jumlah Tanggungan: Jumlah tanggungan keluarga dapat mempengaruhi kemampuan Anda untuk membayar cicilan KPR. Bank akan mempertimbangkan hal ini dalam penilaian.
- Umur Pemohon: Umur pemohon juga menjadi pertimbangan, karena bank perlu memastikan bahwa Anda masih memiliki cukup waktu untuk melunasi KPR sebelum memasuki masa pensiun.
Persyaratan Aset Jaminan
Mendapatkan persetujuan KPR tak hanya bergantung pada kemampuan finansial Anda. Bank juga akan menilai aset jaminan yang Anda tawarkan sebagai penjamin pinjaman. Aset ini berfungsi sebagai jaminan bagi bank jika Anda gagal membayar cicilan KPR. Pemahaman yang komprehensif tentang persyaratan aset jaminan ini sangat krusial untuk meningkatkan peluang persetujuan KPR Anda.
Syarat KPR rumah umumnya ketat, meliputi penghasilan, skor kredit, dan rasio utang terhadap pendapatan. Namun, tahukah Anda bahwa opsi lain juga tersedia? Jika Anda tertarik dengan rumah subsidi, mengetahui bahwa rumah subsidi bisa di over kredit bisa membuka peluang. Ini berarti Anda bisa mengambil alih cicilan KPR dari pemilik sebelumnya, memangkas beberapa persyaratan awal KPR konvensional.
Namun, tetap perhatikan syarat dan ketentuan dari bank terkait sebelum memutuskan, karena prosesnya masih memerlukan pengecekan kelayakan finansial Anda sendiri untuk memastikan kemampuan membayar cicilan. Jadi, pahami baik-baik semua syarat KPR rumah, baik itu untuk pembelian langsung maupun melalui proses over kredit.
Jenis Aset Jaminan yang Diterima
Bank umumnya menerima beberapa jenis aset sebagai jaminan KPR. Jenis aset ini bervariasi tergantung kebijakan masing-masing bank, namun umumnya meliputi properti (rumah, apartemen, tanah), dan dalam beberapa kasus, aset berharga lainnya seperti deposito berjangka dengan nilai yang cukup signifikan. Perlu diingat, nilai aset jaminan harus mencukupi nilai pinjaman KPR Anda, bahkan mungkin melebihinya sebagai buffer untuk mengurangi risiko bagi bank.
- Properti (Rumah/Apartemen): Ini merupakan jenis jaminan yang paling umum diterima.
- Tanah: Tanah yang memiliki sertifikat hak milik yang jelas dan lokasi strategis juga dapat diterima.
- Deposito Berjangka (dalam beberapa kasus): Meskipun kurang umum, beberapa bank mungkin mempertimbangkan deposito berjangka sebagai bagian dari jaminan, terutama jika nilainya signifikan.
Proses Appraisal Properti
Proses appraisal merupakan tahapan penting dalam pengajuan KPR. Appraisal dilakukan oleh penilai profesional yang ditunjuk oleh bank untuk menentukan nilai pasar sebenarnya dari properti yang Anda ajukan sebagai jaminan. Penilai akan memeriksa berbagai aspek properti, mulai dari kondisi fisik bangunan, lokasi, luas bangunan, hingga legalitas kepemilikan. Proses ini melibatkan inspeksi langsung ke lokasi properti, pengecekan dokumen kepemilikan, dan perbandingan dengan properti serupa di sekitar lokasi. Hasil appraisal akan menentukan nilai jaminan yang dapat diterima oleh bank. Misalnya, jika properti Anda diappraisal senilai Rp 1 miliar, dan Anda mengajukan KPR Rp 700 juta, maka peluang persetujuan KPR Anda akan lebih tinggi.
Alur Pengajuan Jaminan Properti dan Dokumen Pendukung
Pengajuan jaminan properti melibatkan beberapa langkah penting. Ketepatan dan kelengkapan dokumen sangat krusial untuk mempercepat proses persetujuan. Proses yang efisien akan menghemat waktu dan usaha Anda.
- Pengajuan Permohonan KPR: Sertakan informasi lengkap tentang properti yang akan dijadikan jaminan.
- Penilaian (Appraisal): Bank akan menunjuk penilai independen untuk melakukan appraisal.
- Pengumpulan Dokumen: Siapkan dokumen pendukung seperti sertifikat tanah, IMB (Izin Mendirikan Bangunan), bukti kepemilikan, dan dokumen lainnya yang dibutuhkan.
- Verifikasi Dokumen: Bank akan memverifikasi semua dokumen yang Anda ajukan.
- Penandatanganan Perjanjian: Setelah semua proses selesai, Anda akan menandatangani perjanjian KPR.
Perbedaan Persyaratan Jaminan: Rumah Baru vs Rumah Bekas
Persyaratan jaminan untuk rumah baru dan rumah bekas sedikit berbeda. Perbedaan utama terletak pada aspek legalitas dan kondisi fisik properti.
Aspek | Rumah Baru | Rumah Bekas |
---|---|---|
Legalitas | Dokumen kepemilikan yang lengkap dan terbebas dari sengketa hukum. IMB biasanya sudah tersedia. | Verifikasi kepemilikan yang lebih ketat, termasuk pengecekan riwayat kepemilikan dan potensi sengketa. IMB juga perlu diverifikasi. |
Kondisi Fisik | Kondisi fisik umumnya baik, dengan minimal kerusakan. | Kondisi fisik perlu diperiksa secara detail untuk mengidentifikasi potensi kerusakan dan biaya perbaikan. |
Nilai Jaminan | Nilai jaminan cenderung lebih mudah ditentukan karena properti baru memiliki nilai pasar yang lebih jelas. | Nilai jaminan memerlukan penilaian yang lebih cermat karena kondisi fisik dan usia bangunan dapat mempengaruhi nilai pasar. |
Prosedur Pengajuan KPR Rumah
Memiliki rumah sendiri adalah impian banyak orang. Kredit Pemilikan Rumah (KPR) menjadi solusi finansial yang umum dipilih. Namun, proses pengajuan KPR memerlukan pemahaman yang baik terhadap prosedur dan persyaratannya. Artikel ini akan memandu Anda melalui langkah-langkah pengajuan KPR rumah, mulai dari persiapan dokumen hingga persetujuan pinjaman.
Syarat KPR rumah umumnya meliputi penghasilan tetap, riwayat kredit baik, dan rasio debt-to-income yang sesuai. Salah satu hal penting yang perlu Anda perhatikan adalah besarnya uang muka atau down payment (DP). Jika Anda tertarik dengan rumah subsidi BTN, cek informasi detail mengenai DP rumah BTN untuk memperkirakan kemampuan finansial Anda. Setelah memahami besaran DP, Anda bisa lebih mudah menghitung total biaya kepemilikan dan memastikan kesesuaiannya dengan kemampuan finansial Anda sebelum mengajukan KPR.
Pastikan juga untuk memeriksa seluruh persyaratan KPR lainnya sebelum mengajukan permohonan.
Langkah-langkah Pengajuan KPR Rumah
Proses pengajuan KPR terdiri dari beberapa tahap penting yang harus dilewati. Ketelitian dan kesiapan dokumen akan mempercepat proses persetujuan.
Syarat KPR rumah umumnya meliputi penghasilan tetap, skor kredit baik, dan uang muka. Namun, jika Anda mencari alternatif, pertimbangkan kredit rumah syariah BSI yang mungkin memiliki persyaratan berbeda, misalnya terkait dengan akad dan proses pembiayaan. Memahami detail persyaratan KPR, baik konvensional maupun syariah, sangat krusial sebelum mengajukan aplikasi agar prosesnya lancar. Pastikan Anda telah memenuhi seluruh syarat yang ditetapkan sebelum memulai proses pengajuan KPR rumah impian Anda.
- Konsultasi dan Perencanaan: Tentukan kebutuhan dan kemampuan finansial Anda. Bandingkan suku bunga dan fasilitas KPR dari berbagai bank.
- Pengumpulan Dokumen: Siapkan semua dokumen yang dibutuhkan sesuai persyaratan bank pilihan Anda. Ini termasuk KTP, KK, slip gaji, bukti kepemilikan aset, dan dokumen pendukung lainnya.
- Pengajuan Permohonan: Ajukan permohonan KPR secara resmi ke bank yang dipilih, baik secara online maupun offline. Isi formulir permohonan dengan lengkap dan akurat.
- Verifikasi Dokumen dan Penilaian: Bank akan memverifikasi keabsahan dan kelengkapan dokumen Anda. Proses ini juga mencakup penilaian kelayakan kredit dan properti yang akan dibeli.
- Penilaian Properti (Appraisal): Penilai independen akan menilai harga pasar properti yang Anda pilih. Nilai ini akan menjadi dasar penentuan jumlah pinjaman yang disetujui.
- Persetujuan Pinjaman: Setelah verifikasi dan penilaian selesai, bank akan memberikan keputusan persetujuan atau penolakan atas permohonan KPR Anda.
- Penandatanganan Akta Kredit: Jika disetujui, Anda akan menandatangani akta kredit dan dokumen-dokumen terkait lainnya di hadapan notaris.
- Pencairan Dana: Setelah semua dokumen ditandatangani, bank akan mencairkan dana KPR ke rekening penjual properti.
Tips Mempersiapkan Dokumen KPR
Pastikan semua dokumen Anda lengkap, akurat, dan dalam kondisi baik. Buat salinan dokumen penting dan simpan dengan rapi. Ketidaklengkapan dokumen dapat memperlambat proses persetujuan KPR Anda. Konsultasikan dengan petugas bank jika Anda memiliki pertanyaan tentang dokumen yang dibutuhkan.
Verifikasi Dokumen dan Penilaian Kelayakan Pemohon
Bank akan melakukan verifikasi menyeluruh terhadap dokumen yang Anda ajukan. Hal ini bertujuan untuk memastikan kebenaran informasi dan kelayakan Anda sebagai peminjam. Proses ini termasuk pengecekan riwayat kredit, penghasilan, dan aset Anda. Selain itu, bank juga akan menilai kelayakan properti yang akan Anda beli melalui appraisal untuk memastikan nilai properti sesuai dengan harga jual.
Waktu yang Dibutuhkan untuk Persetujuan KPR
Lama waktu proses persetujuan KPR bervariasi, tergantung pada kompleksitas pengajuan dan kebijakan masing-masing bank. Secara umum, proses ini dapat memakan waktu beberapa minggu hingga beberapa bulan. Kecepatan proses juga dipengaruhi oleh kelengkapan dokumen dan responsivitas pemohon dalam melengkapi persyaratan yang diminta.
Perbandingan Prosedur Pengajuan KPR di Beberapa Bank
Prosedur dan persyaratan KPR dapat berbeda antar bank. Berikut perbandingan umum, namun informasi ini sebaiknya dikonfirmasi langsung ke masing-masing bank karena dapat berubah sewaktu-waktu:
Bank | Persyaratan Dokumen | Lama Proses Persetujuan (Estimasi) | Suku Bunga (Contoh) |
---|---|---|---|
Bank A | KTP, KK, Slip Gaji, Bukti Kepemilikan Aset, dll. | 4-6 minggu | 8% per tahun |
Bank B | KTP, KK, Slip Gaji, Surat Keterangan Kerja, dll. | 3-5 minggu | 7.5% per tahun |
Bank C | KTP, KK, NPWP, Surat Keterangan Penghasilan, dll. | 5-8 minggu | 9% per tahun |
Catatan: Suku bunga dan estimasi waktu persetujuan KPR di atas bersifat umum dan dapat berubah sewaktu-waktu. Silakan hubungi bank terkait untuk informasi terbaru.
Biaya-Biaya yang Terkait dengan KPR Rumah
Membeli rumah dengan KPR terasa menggiurkan, namun jangan sampai terlena! Ada banyak biaya tersembunyi yang perlu Anda pertimbangkan agar tidak kaget di kemudian hari. Memahami rincian biaya ini akan membantu Anda merencanakan anggaran dengan lebih akurat dan menghindari jebakan finansial. Berikut uraian lengkapnya.
Biaya KPR tidak hanya sebatas cicilan bulanan. Ada berbagai macam biaya lain yang perlu diperhitungkan sebelum menandatangani perjanjian kredit. Kejelasan mengenai biaya-biaya ini akan membantu Anda membandingkan penawaran dari berbagai bank dan memilih opsi yang paling menguntungkan.
Biaya Provisi
Biaya provisi adalah biaya administrasi yang dibebankan bank kepada pemohon KPR. Besarnya biaya ini bervariasi tergantung kebijakan masing-masing bank dan biasanya dihitung berdasarkan persentase dari total pinjaman. Sebagai contoh, beberapa bank mungkin menetapkan biaya provisi sebesar 1% dari jumlah pinjaman. Semakin besar jumlah pinjaman, semakin besar pula biaya provisinya.
Biaya Administrasi
Selain biaya provisi, ada juga biaya administrasi yang perlu Anda keluarkan. Biaya ini mencakup biaya pengurusan dokumen, verifikasi data, dan proses lainnya yang terkait dengan pengajuan KPR. Biasanya, biaya administrasi ini relatif lebih kecil dibandingkan dengan biaya provisi.
Biaya Asuransi
Asuransi jiwa dan asuransi properti biasanya menjadi syarat dalam pengajuan KPR. Asuransi jiwa melindungi bank jika debitur meninggal dunia sebelum melunasi pinjaman, sedangkan asuransi properti melindungi rumah dari kerusakan akibat bencana alam atau kejadian tak terduga. Biaya premi asuransi ini akan ditambahkan ke cicilan bulanan Anda.
Biaya Notaris dan Pengurusan AJB
Proses pembelian rumah melibatkan pembuatan Akta Jual Beli (AJB) yang dibantu oleh notaris. Biaya notaris dan pengurusan AJB ini bervariasi tergantung lokasi dan kompleksitas transaksi. Anda perlu menganggarkan biaya ini secara terpisah.
Biaya Lainnya
Selain biaya-biaya utama di atas, mungkin ada biaya-biaya tambahan lain yang perlu Anda pertimbangkan, seperti biaya appraisal (penilaian properti), biaya survei lokasi, dan lain sebagainya. Selalu tanyakan secara rinci kepada pihak bank mengenai semua biaya yang terkait dengan KPR yang Anda ajukan.
Tabel Estimasi Biaya KPR
Jenis Biaya | Estimasi Biaya (Rp) | Keterangan |
---|---|---|
Biaya Provisi | 1% dari jumlah pinjaman | Bervariasi antar bank |
Biaya Administrasi | Rp 1.000.000 – Rp 5.000.000 | Bervariasi antar bank |
Biaya Asuransi Jiwa (Tahunan) | 0.5% – 1% dari jumlah pinjaman | Bervariasi antar bank dan profil risiko |
Biaya Asuransi Properti (Tahunan) | 0.1% – 0.5% dari nilai properti | Bervariasi antar bank dan nilai properti |
Biaya Notaris dan AJB | Rp 5.000.000 – Rp 20.000.000 | Bervariasi tergantung lokasi dan kompleksitas |
Catatan: Angka-angka di atas merupakan estimasi dan dapat bervariasi tergantung pada bank, lokasi properti, dan jumlah pinjaman.
Perbandingan Biaya KPR di Beberapa Bank
Untuk mendapatkan gambaran yang lebih komprehensif, sebaiknya Anda membandingkan penawaran KPR dari beberapa bank. Perhatikan suku bunga, jangka waktu pinjaman, dan seluruh biaya yang terkait. Jangan hanya fokus pada suku bunga rendah, tetapi juga perhatikan total biaya yang harus Anda keluarkan selama masa pinjaman.
Tips untuk meminimalisir biaya KPR: Negosiasikan biaya-biaya dengan bank, bandingkan penawaran dari beberapa bank, dan pastikan Anda memahami seluruh rincian biaya sebelum menandatangani perjanjian. Persiapkan dana awal yang cukup untuk menutupi biaya-biaya tersebut.
Memiliki rumah sendiri adalah impian banyak orang, dan KPR menjadi jalan untuk mewujudkannya. Namun, kesuksesan pengajuan KPR bergantung pada pemahaman yang menyeluruh tentang syarat2 yang berlaku. Dengan mempersiapkan diri dengan matang, memahami persyaratan dokumen, menilai kemampuan finansial, dan memilih bank yang sesuai, Anda dapat meningkatkan peluang untuk mendapatkan persetujuan KPR dan mewujudkan impian memiliki rumah idaman. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan pihak bank untuk informasi lebih lanjut dan pastikan Anda memahami seluruh detail sebelum mengajukan aplikasi.
Pertanyaan yang Kerap Ditanyakan: Syarat2 Kpr Rumah
Apa yang terjadi jika DTI saya tinggi?
DTI tinggi dapat mengurangi peluang persetujuan KPR. Bank mungkin meminta Anda untuk mengurangi jumlah pinjaman atau mencari co-applicant.
Berapa lama proses persetujuan KPR biasanya?
Proses persetujuan bervariasi tergantung bank dan kelengkapan dokumen, umumnya berkisar antara 2-8 minggu.
Bisakah saya mengajukan KPR untuk rumah di luar kota?
Ya, tetapi beberapa bank mungkin memiliki persyaratan khusus untuk properti di luar wilayah operasional mereka.
Apa yang dimaksud dengan BI Checking?
BI Checking adalah riwayat kredit Anda yang dinilai oleh bank untuk menentukan kemampuan membayar cicilan.
Apakah ada batasan usia maksimal untuk mengajukan KPR?
Ya, umumnya ada batasan usia maksimal, biasanya hingga usia pensiun atau sekitar 65 tahun, tergantung kebijakan masing-masing bank.