5 Indikator Trading Untuk Pemula Yang Penting Diketahui Tahun 2022

Indikator Trading Untuk Pemula

Seorang trader salah satunya trader pemula dituntut dalam pengambilan keputusan berdasarkan indikator trading untuk pemula. Caranya yaitu trader mengambil informasi berdasarkan data historis pergerakan harga saham yang ada dalam satuan waktu tertentu. Berikut ini pembahasan tentang indikator trading untuk pemula berdasarkan fungsinya.

Indikator trading untuk pemula bukan hanya memberikan informasi permintaan maupun penawaran dalam suatu saham. Akan tetapi juga memberi suatu gambaran psikologis pasar. Indikator trading untuk pemula juga bisa memberikan sinyal kepada para trader dalam membeli maupun menjual saham yang dimilikinya.

5 Indikator Trading Untuk Pemula

Indikator trading untuk pemula yaitu indikator teknikal dalam suatu saham dibagi menjadi dua jenis berdasarkan fungsinya yaitu leading serta lagging. Leading indicator yaitu dapat memberi sinyal untuk memprediksi pergerakan harga di masa depan. Contohnya yaitu Relative Strengh Index (RSI) serta Stochastic Oscillator.

Lagging indicator yaitu dapat membantu dalam mengetahui tren pergerakan harga saham pada masa lalu agar memberi momentum saat sedang berlangsung. Contohnya yaitu Moving Averages, Bollinger Bands, maupun MACD. Lima indikator trading untuk pemula yang sering digunakan untuk menyusun trading plan dijelaskan dalam pembahasan di bawah ini.

1. Relative Strength Index (RSI)

Relative Strength Index (RSI) adalah indikator trading untuk pemula yang pertama. RSI dapat jadi indikator support maupun resistance. RSI merupakan kondisi jenuh jual atau oversold termasuk jenuh beli (overbought). Kondisi oversold dapat terjadi karena harga di bawah 30 sedangkan overbought karena melebihi angka 70. Pada umumnya, para trader tidak ingin membeli ketika mengalami overbought. Sedangkan para trader yang berpengalaman menunggu terjadinya overbought yang kuat dan disertai volume yang mendukung agar tidak terjadi false break out.

2. Stochastic Oscillator

Stochastic Oscillator adalah indikator trading untuk pemula yang kedua. Fungsinya menggambarkan informasi tentang momentum dan kekuatan tren dalam satuan waktu tertentu. Stochastic juga memberi informasi tentang kekuatan dan kecepatan pergerakan harga yang bergerak.

Stochastic tidak jauh berbeda dengan indikator RSI, karena terdapat dua garis dalam titik 0-100. Umumnya garis pada stochastic berwarna biru dan merah. Apabila garis biru ada di atas garis merah berarti kondisi market sedang mengalami bullish dan begitu juga sebaliknya.

3. Moving Average Convergence / Divergence (MACD)

Indikator MACD adalah indikator trading untuk pemula yang ketiga. Indikator ini disukai oleh para trader dan berfungsi menggambarkan kekuatan tren maupun seberapa besar volume dalam satuan waktu tertentu. Indikator MACD terdiri atas dua garis sinyal yang pergerakannya lambat. Apabila indikator maupun garis sinyal di atas titik nol artinya keadaan sedang bullish dan begitu juga sebaliknya. Apabia berada di bawah titik nol artinya keadaan sebuah emiten di fase bearish.

4. Moving Averages

Moving Average (MA) adalah indikator trading untuk pemula yang keempat. MA berfungsi untuk mengetahui kondisi tren harga saham sekarang sesuai dengan perbandingan posisi harga saat ini dan harga sebelumnya. MA sebagai pembantu dari trader untuk mencari titik support maupun resistance dalam rangka mencari posisi membeli dan menjual saham.

5. Bollinger Bands

Bollinger Bands adalah indikator trading untuk pemula yang kelima. Fungsinya menggambarkan rentang pergerakan harga saham dengan bentuk pita atau bands. Fungsinya untuk mengukur volatilitas level jenuh beli atau jenuh jual dari sebuah saham. Terdapat tiga garis utama disebut upper, middle maupun lower bands.

Demikian adalah pembahasan tentang indikator trading untuk pemula. Kamu pun juga bisa mempelajari indikator untuk saham untuk scalping.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *